Achdar Sudrajat Ingin Teluk Jambe di Kabupaten Bekasi Bisa Berfungsi Seperti BKT di Jakarta

Terasjabar.co – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat dari daerah pemilihan Kabupaten Bekasi H. M. Achdar Sudrajat, S.Sos. berharap keberadaan Teluk Jambe di Kabupaten Bekasi yang dibawahi oleh UPTD PSDA Wilayah Sungai Citarum dapat menangani persoalan banjir seperti layaknya keberadaan Banjir Kanal Timur (BKT) yang terletak di Provinsi DKI Jakarta.

Pria yang juga Ketua BP Perda DPRD Jabar ini mengatakan, keberadaan BKT yang mempunyai panjang kurang lebih 20 km hingga ujungnya di Pantura cukup efektif mengatasi banjir.

Ia menilai, banjir di Kabupaten Bekasi begitu meresahkan. Pasalnya, jalan sekelas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Km 19 sampai terendam dan terputus aksesnya. Hal itu perlu solusi dan memerlukan anggaran yang besar, jika tidak segera diselesaikan banjir akan terjadi terus menerus.

“Salah satu solusinya adalah pembangunan seperti BKT, karena ini berkaitan dengan dua sungai besar Citarum dan Ciliwung. Kalau tidak cepat ditangani banjir akan terus terjadi. Memang ini memerlukan anggaran yang sangat besar dan melibatkan BBWS di dua wilayah besar sungai yaitu Ciliwung dan Citarum yang berarti memerlukan sinegitas lintas departemen dan lintas kabupaten kota,” kata Achdar, Senin (14/6/2021).

Anggota Fraksi Partai Demokrat itu pun mendukung penanganan masalah banjir di Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu, pihaknya merekomendasikan pembangunan pengendali banjir.

“Kami hadir di sini untuk merespon itu, masa jalan Tol sekelas Japek sampai terendam kan aneh. Jadi banjir semestinya tidak terjadi andai penanganannya sangat baik, semua memang ada andilnya tapi kita tidak menyalahkan siapa-siapa, maka solusi yang bisa kita ambil adalah pembangunan BKT,” lanjutnya.

Menurut dia, pembangunan BKT tersebut memerlukan anggaran yang sangat besar. Sebab, proyek tersebut meliputi lima daerah yakni, Kota Bekasi, Depok, Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Bogor serta melibatkan BBWS 2 Wilayah besar yaitu Citarum dan Ciliwung.

“Pembangunan kanal ini berkaitan dengan dua sungai besar, memang anggarannya tidak sedikit, kemarin perhitungan sementara sekitar Rp 1 trilliun,” tuturnya.

Dengan demikian, pihaknya berharap adanya sinergitas dari lintas departemen agar koordinasinya lebih mudah dan cepat. “Saya kira butuh lintas departemen, lintas kabupaten kota yang saya harapkan bisa bersinergi dengan baik,” tutupnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × four =