Angka Positif COVID-19 di Jabar Tertinggi Kedua di Indonesia Setelah DKI Jakarta
Terasjabar.co – Provinsi Jawa Barat terus membuntuti DKI Jakarta sebagai penyumbang kasus positif COVID-19 terbanyak di Indonesia selama tiga hari berturut-turut. Pada 22 September 2020, penambahan kasus positif di Jabar mencapai 575 kasus positif COVID-19.
Walau begitu, laman Pikobar mencatat ratusan kasus COVID-19 tersebut masih belum teridentifikasi dari mana asal muasal pasiennya secara spesifik.
Sehari sebelumnya, terjadi penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 680 kasus pada 21 September. Angka tersebut kebanyakan teridentifikasi dari Kota Depok dan Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, pada 19-20 September terjadi penambahan kasus sebanyak 897 kasus positif COVID-19. Sehingga sampai 22 September 2020, total angka kasus positif di Jabar mencapai 18.077 kasus.
Ketua Divisi Perencanaan, Riset, dan Epidemiologi GTPP COVID-19 Jabar Taufik Budi Santoso mengatakan, peningkatan kasus tersebut berdampak terhadap zona kerawanan COVID-19 di Jabar.
Dari evaluasi data pada 14 – 20 September, tercatat tiga wilayah berada di zona merah atau risiko tinggi, 14 wilayah di zona oranye atau risiko sedang dan 10 wilayah zona kuning atau risiko ringan.
Tiga wilayah yang berada di zona merah itu, ujar Taufik, di antaranya Kabupaten Karawang dengan skor 1,62, dan Kota Cirebon dengan skor 1,80. “Hanya ada satu wilayah di Bodebek yang zona merah, Kota Bekasi dengan risiko tinggi skor 1,70,” ujar Taufik.
Sebelumnya pada evaluasi data per tanggal 7 hingga 13 September, wilayah di Jabar yang masuk ke dalam zona merah di antaranya Kota Cimahi, Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bekasi.
Leave a Reply