Soal Kunci Pembangunan, RK: Pemimpin Harus Visioner Dan Berinovasi Digital
Terasjabar.co – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, pemimpin harus membawa perubahan bagi wilayah yang dipimpinnya. Untuk itu, pemimpin diharapkan visioner dan mampu berinovasi di era Industri 4.0.
“Hari ini, tanpa kedekatan dengan teknologi, kita ketinggalan,” ucap Emil, sapaan akrabnya, saat menyampaikan keynote speech pada Flagship Program: Economic Leadership for Regional Government Leaders Angkatan V-2019 di Gedung Candra, Kantor Bank Indonesia (BI), Jl. MH Thamrin Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Dalam acara yang dihadiri sejumlah Bupati/Wali Kota serta dan Ketua DPRD dari berbagai penjuru Indonesia ini, Emil menyebut, bahwa pihaknya pun terus berakselerasi dalam pembangunan dengan sentuhan inovasi digital.
Pemprov Jabar, kata Emil, juga terus berinovasi dalam pelayanan publik agar servis kepada masyarakat menjadi lebih baik. Peningkatan pelayanan publik dengan sentuhan digital antara lain ada pada program Desa Digital, Sapa Warga, Open Data, Jabar Digital Service, hingga Jabar Sapu Bersih Hoaks.
“Melalui Jabar Digital Service, kami menggandeng milenial untuk bergabung ke dalam birokrasi demi melayani kebutuhan Pemprov Jabar dalam membuat aplikasi pemerintahan,” katanya.
Di Desa Digital, Emil mengatakan, program ini telah mendongkrak kualitas hidup masyarakat desa melalui penyediaan infrastruktur dan inovasi digital termasuk di dalamnya E-Fishery, Fish Finder, dan Talesa (Pusat Digital Desa).
Untuk mengoptimalkan berbagai program unggulan tersebut, kata Emil, pihaknya mengusung kolaborasi dengan konsep Pentahelix ABCGM yakni Academic, Business, Community, Government, dan Media.
“Kolaborasi ini keikhlasan. Kita terbuka, mau berbagi, maka beban kita akan ringan,” ujarnya.
Selain itu, dalam satu tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, Jawa Barat menerapkan Dynamic Government 3.0 dengan merangkul berbagai pihak yang bersedia bersumbangsih dalam pembangunan.
“Siapa saja boleh mengurusi pembangunan daerah, tanpa harus dia seorang birokrat, maka lahirlah kolaborasi,” tandasnya.
Leave a Reply