Jabar dan Tiongkok Jajaki Kerjasama Investasi Tiga Bidang

Terasjabar.co – Provinsi Jawa Barat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjajaki kerja sama di tiga bidang investasi yakni pertukaran informasi, transportasi, dan pengembangan pariwisata.

Penjajakan kerja sama ini dilakukan setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk RI, Xiao Qian di Gedung Sate Kota Bandung, Jumat (7/12/2018).

Dubes Xiao melihat kerjasama antara RRT dan Indonesia terutama yang dilakukan di Jawa Barat merupakan kerjasama yang paling menonjol.

“Kami banyak program kerjasama di Jawa Barat dan ada yang sudah jadi,” ujar Xiao.

Xiao mengusulkan beberapa hal terkait peningkatan kerja sama antara Tiongkok dan Jawa Barat, pertama peningkatan pertukaran informasi dan komunikasi antara Provinsi Jawa Barat dan Tiongkok.

Kedua, mendorong kerjasama transportasi seperti Kereta Cepat Bandung-Jakarta yang akan mendorong pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalur dan akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Jabar.

Ketiga, meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata. Jawa Barat memiliki keindahan alam dan hal ini merupakan potensi besar untuk dilakukan kerja sama.

“Satu hal lain yang harus kita lakukan adalah mendorong kerjasama di bidang lain, seperti kami meminta informasi detail terkait kerjasama yang ingin ditawarkan agar kami bisa mengkomunikasikan kepada Pemerintah Tiongkok dan pengusaha yang ada di sana,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan kepada Dubes Tiongkok, bahwa pihaknya akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta membangun 27 destinasi wisata baru di seluruh Jawa Barat.

“Kami akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan membuat 27 destinasi wisata baru. Karena kami ingin menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi pariwisata di Indonesia,” kata dia.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat tumbuh di angka 5,2 persen. Namun, kata dia, masih ada masalah di Jawa Barat seperti ketimpangan sosial.

“Itulah kenapa kita akan membuat konsep Satu Desa Satu Perusahaan, sehingga kita akan membuat satu perusahaan di desa agar orang desa tidak migrasi ke kota,” kata dia.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × five =