Polda Jabar Gunakan Vibrascope Cari Korban Lion Air JT 610

Terasjabar.co – Tim pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 mulai menggunakan vibrascope BVA-6, atau alat pendeteksi audio dan visual untuk menemukan korban dan puing pesawat. Alat tersebut dibawa speed boat berputar-putar di perairan Tanjungpakis hingga ke Indramayu.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, di Posko Pencarian Tanjungpakis, Karawang, Rabu (31/10/2018).

“Polda Jabar menurunkan vibrascope. Alat ini mampu mendeteksi suara (audio) dan gambar (visual) di kedalaman laut,” ujarnya.

Dijelaskan juga, alat tersebut dioperasikan bersama speed boat dan mampu mendeteksi hingga kedalaman 50 meter. Meski begitu, pencarian korban dan bangkai pesawat di permukaan laut juga terus dilakukan.

Dari pantauan PR di Posko Pencarian Tanjungpakis, Tim DVI Polda Jabar yang di-back up DVI Mabes Polri masih siaga di posko untuk menyambut potongan mayat korban yang berhasil dievakuasi ke darat.

Potongan mayat tersebut kemudian diberi label dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Karawang, Slamet Waloya mengatakan, hingga hari ke tiga pencarian korban, sudah ada 42 kantong mayat yang diserahkan ke RS Polri Kramatjati. Namun demikian, hingga saat ini belum ditemukan mayat dalam kondisi utuh.

“Ke 42 kantong mayat itu hanya berisi potongan tubuh manusia. Di antaranya ada juga potongan kepala,” kata Slamet.

Hingga Rabu, (31/10/2018) siang, situasi Pantai Tanjungpakis sudah agak sepi. Ribuan warga yang dua hari sebelumnya sempat mempersulit proses evakuasi sudah mulai surut.

Demikian pula awak media yang melakukan liputan langsung di lokasi pencarian sudah berkurang. Yang masih siaga penuh hanya aparat TNI/Polri, tim SAR, dan pasukan dapur umum.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 + 9 =