Kota Cirebon Berusia 649 tahun, Ridwan Kamil Dorong Pengembangan Pariwisata

Terasjabar.co – Kota Cirebon didorong mengembangkan sektor pariwisata. Selain bisa meningkatkan produk demostik regional bruto secara signifikan, sektor pariwisata juga bisa mengurangi tingkat urbanisasi dan kesenjangan daya beli masyarakat.

Pesan tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutan peringatan Hari Jadi ke-649 Kota Cirebon yang dibacakan perwakilan pejabat Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah Cirebon, Mursid saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD, Selasa (11/9/2018).

Menurut Ridwan Kamil, sejumlah potensi yang ada di Cirebon dan tidak dimiliki wilayah lain bisa menjadi destinasi wisata menjanjikan.

Cirebon yang kaya dengan budaya, seni, dan kuliner, posisi geografis yang strategis ditambah kemudahan transportasi dari berbagai moda transportasi, harus dimanfaatkan untuk menunjang pengembangan pariwisata.

“Posisi geografis Cirebon, yang strategis, titik simpul pergerakan transportasi dari sejumlah wilayah, dan titik pertemuan tiga kota besar yang strategis, yakni Jakarta, Bandung, dan Semarang, serta menjadi pusat kegiatan nasional Jawa Barat bagian timur, menjadi keunggulan Cirebon yang harus dimanfaatkan maksimal”, kata Ridwan Kamil dalam sambutannya.

Ridwan Kamil meminta momen hari jadi yang bersamaan dengan Tahun Baru Islam dimanfaatkan sebagai momen refleksi dan evaluasi terhadap pencapain program pembangunan di Kota Cirebon.

Pesan hampir senada disampaikan Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat pada kesempatan tersebut.

Menurut Sultan Arief Natadiningrat, melihat perkembangan dunia saat ini, fungsi Kota Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa harus ditinjau kembali.

Menurut Sultan Arief Natadiningrat, Kota Cirebon harus mereposisi fungsi, visi, dan misinya. Dia bahkan menilai reposisi harus dilakukan segera karena mendesak untuk dilakukan.

“Paling lambat tahun 2020, hasil reposisi Kota Cirebon sudah mulai diaplikasikan,” katanya.

Akan tetapi, katanya, reposisi harus melalui kajian mendalam yang komprehensif yang tidak hanya melibatkan eksekutif dan legislatif tetapi juga akademisi dan praktisi serta pakar di bidangnya.

Menurut Sultan Arief Natadiningrat, setidaknya ada tiga hal yang harus dipertimbangkan pemkot dalam menyikapi perkembangan global.

Ketiga aspek tersebut yakni fungsi Kota Cirebon, apakah tetap kepada fungsi sebagai kota perdagangan dan jasa atau kota budaya, kuliner, atau pelabuhan.

Aspek kedua, katanya, melihat posisi geografis dan geopolitik, Kota Cirebon harus bisa mempertahankan posisinya sebagai sentral dan koordinator di wilayah Cirebon.

“Ketiga, Kota Cirebon harus memiliki city branding yang berbeda dengan wilayah lain agar bisa lebih dikenal lagi,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Penjabat Wali Kota Cirebon Dedi Taufik juga berpesan kepada seluruh elemen warga Kota Cirebon agar tidak cepat berpuas diri atas semua pencapaian yang diterima Kota Cirebon.

“Pencapaian prestasi hanyalah bonus yang mengiringi kinerja kita. Tujuan utama tentunya adalah meningkatkan derajat kesejahteraan warga Kota Cirebon,” katanya.

Dedi Taufik yang sudah tujuh bulan menjabat sebagai Plt. kemudian penjabat Wali Kota Cirebon berjanji, meski sudah tidak lagi menduduki jabatan di Kota Cirebon, tetap akan memperjuangkan pembangunan di Kota Cirebon, terutama dalam bidang transportasi.

“Meski sudah kembali ke Bandung, saya akan tetap memperjuangkan Kota Cirebon. Di bidang transportasi, saya akan tetap memperjuangkan optimalisasi Pelabuhan Cirebon agar bukan saja untuk transportasi barang tetapi juga penumpang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-649 Kota Cirebon Abdul Syukur mengungkapkan, selain upacara dan rapat paripurna istimewa DPRD, masih ada sejumlah rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Cirebon, yang akan berakhir Sabtu 15 September 2018 mendatang di antaranya pembacaan babad tanah Cirebon yang menjadi kegiatan wajib setiap tahun, bazar murah, gelar seni budaya pada kirab nadran, dan pemecahan rekor Muri makan nasi lengko terbanyak.

“Rangkaian kegiatan ditutup dengan syukuran Hari Jadi ke-649 Kota Cirebon sebagai acara puncak yang digelar di depan eks pabrik rokok BAT, di kawasan kota tua Kota Cirebon,” kata Abdul Syukur yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 9 =