Ridwan Kamil: Kecelakaan di Sukabumi Belum Pasti karena Faktor Geografis

Terasjabar.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut berbela sungkawa atas peristiwa kecelakaan bus maut yang merenggut nyawa 21 penumpang di Cikidang Kabupaten Sukabumi. Kecelakaan di Sukabumi tersebut merupakan tragedi tunggal bus terperosok dalam jurang di tanjakan Leter S.

“Saya turut berduka cita atas kecelakaan itu, mudah-mudahan diberi ketabahan dan kesabaran. Ini sangat menyedihkan biasanya jarang terjadi kecelakaan di daerah itu” kata Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Sabtu (8/9/2018).

Baca Juga: Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Sukabumi, 17 Penumpang Tewas

Emil telah meminta aparat setempat untuk memastikan evakuasi korban berjalan baik. Dari laporan sementara yang ia terima, dalam kecelakaan di Sukabumi tersebut ada indikasi karena rem blong dan kelalaian sopir. Untuk itu, Emil memerintahkan Dinas Perhubungan agar segera menyurati berupa sanksi tegas kepada perusahaan-perusahaan otobus.

“Saya memerintahkan juga Dishub agar menyurati perusahaan-perusahaan otobus. Untuk memeriksa kesehatan supir dan kalaikan kendaraannya karena ini ada indikasi rem blong,” ujarnya.

Dengan begitu Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di tempat yang sama dan daerah lainnya.

“Mudah-mudahan warning dari saya ini ke depannya tidak terjadi lagi kecelakaan yang disebabkan kelalaian supir atapun sistem keamanan kendaraan,” ucapnya.

Selain itu, ada pula yang menyebut kecelakaan bus yang membawa rombongan karyawanperusahaan diler motor ini disebabkan oleh faktor geografis. Kontur jalan yang miring, menikung dan menanjak di daerah tersebut dikatakan mirip dengan jalan di tanjakan Emen Kabupaten Subang. Namun, Ridwan Kamil belum bisa menyimpulkan kecelakaan di Sukabumi itu disebabkan oleh faktor geografis.

“Saya belum paham apakah ini seperti di tanjakan Emen yang memang secara geografisnya sangat ekstrim, saya belum dapat laporan,” tuturnya.

Namun begitu pihaknya akan segera menggelar rapat dengan Dishub Jabar dan pihak terkait lainnya untuk memastikan penyebab kecelakaan yang membawa penumpang 29 orang dan 2 orang supir serta kernet ini.

“Mengenai ini (faktor geografis) akan saya rapatkan dengan Dishub untuk memastikan ini apakah memang karena faktor tikungan tajam, kemiringan atau apapun. Kalau ternyata itu masalahnya kita akan ambil tindakan enjineringuntuk memperbaiki,” ujarnya.

Saat ini korban meninggal dan luka-luka tengah ditangani intensif di RSUD Palabuhanratu.

“Rencana akan meninjau, kita lihat dulu,” ucap Emil.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × four =