Jika Jadi Wali Kota Bandung, Oded Janji Naikkan Nilai Bantuan PIPPK 2 Kali Lipat

Terasjabar.co – Calon wali Kota Bandung nomor urut 3, Oded M. Danial, berjanji membuat Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK) Plus bila menjabat sebagai wali kota.

Program PIPPK Plus tersebut diyakini akan menjadi sarana yang tepat dalam melahirkan kemandirian masyarakat, terutama dari tingkatan Rukun Warga (RW).

“Program PIPPK plus ini akan menjadi pintu pertama untuk program kemandirian warga lainnya. Mang Oded akan tingkatkan nilainya dari PIPPK sekarang, yaitu Rp 100 juta jadi Rp 200 juta per tahun per RW,” ujarnya setelah pertemuan dengan sejumlah Ketua RW dan LPM se-Kelurahan Kebon Waru dan Kacapiring, di rumah makan Sambal Hejo, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Rabu (20/6/2018).

Menurut Oded M Danial, perubahan besaran itu akan disesuaikan dengan kajian serta penghitungan terhadap kemampuan keuangan Kota Bandung.

Ia menjelaskan, setelah program PIPPK plus terealisasi, fase berikutnya adalah Infaq Shodaqoh Mandiri. Hingga saat ini, baru 30 kelurahan di Kota Bandung yang 100 persen telah mengikuti program yang digagas wakil wali Kota Bandung non aktif tersebut.

Dalam program yang dimulai sejak November 2017, besarnya infaq pe rbulan satu RW sampai Rp 13 juta, yang murni merupakan dana swadaya masyarakat.

Apabila dalam setahun dapat menghasilkan 156 juta, yang melebihi dana Pemkot, yang diberikan sebesar Rp 100 juta.

“Walau sampai sekarang masih ada kelurahan yang belum seratus persen, tapi ini bisa jadi modal dasar dengan puluhan kelurahan yang sudah aktif dalam program ini, salah satunya di Kelurahan Sukaraja,” ucapnya.

Mang Oded menjelaskan setelah warga dapat mengaplikasikan kedua program tersebut dengan baik, maka dapat dilanjutkan dengan program Warung Warga Mandiri.

“Jadi bagaimana membangun warga secara alamiah dan natural sehingga yang pertama perlu di ubah adalah  mental masyarakat. Kalau belum siap bisa dipastikan akan amburadul semua,” ujar Oded.

Oded pun menyadari, ketiga program itu tidak akan langsung dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Bandung pada tahun pertama. Meski demikian, seiring berjalannya waktu, ia meyakini akan ada peningkatan jumlah kepesertaaan dari program tersebut di tingkat kelurahan yang secara bertahap.

“Enggak apa-apa di tahun pertama cuma 10 atau lima kelurahan saja yang berhasi, tapi lama-lama Mang Oded yakin jumlahnya bertambah secara bertahap. Ini bisa menjadi indikator untuk melihat kemandirian masyarakat. Perjuangan pembangunan memang membutuhkan pengorbanan, bukan untuk siapa-siapa tapi masyarakat sendiri,” katanya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × 1 =