Peluang Investasi di Puncak Bogor Terhalang Kemacetan

Terasjabar.co – Kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak Kabupaten Bogor menghambat peluang investasi yang ditawarkan pada investor Timur Tengah. Para investor menganggap masalah kemacetan tersebut bisa mengancam investasi mereka pada sektor pariwisata.

Pihak investor menyampaikan keluhannya pada Direksi PT Sayaga Wisata yang mewakili pemerintah daerah dalam pertemuan beberapa waktu lalu.

“Sebenarnya, investor dari Yaman sudah tertarik dengan potensi wisata di Puncak. Tinggal kita yakinkan dengan rencana yang kita tawarkan,” kata Direktur Utama perusahaan milik daerah tersebut, Supriadi Jufri, Jumat, (27/4/2018).

Dalam pertemuan tersebut, Supriadi menawarkan tiga peluang investasi kepada sejumlah pengusaha asal Republik Yaman. Yakni, pengembang rest area terpadu di kawasan perkebunan Gunung Mas Kecamatan Cisarua Puncak, Sentul Paradise dan Gunung Salak Endah di Kecamatan Leuwiliang.

Di antara ketiga tawaran tersebut, pihak investor lebih tertarik dengan pengembangan rest area Puncak yang menjadi tempat relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) setempat.

“Investor dari Timur Tengah tahu dengan potensi wisata di Puncak karena mayoritas wisatawan dari Timur Tengah liburannya ke Puncak,” kata Supriadi.

Supriadi menjelaskan, kawasan rest area terpadu itu akan dibangun pemerintah pusat seluas 5-8 hektar tahun ini. Rencananya, Pemerintah Kabupaten Bogor akan mengembangkan kawasan di sekitarnya hingga 15 hektar melalui dana investasi asing, khususnya dari negara Timur Tengah.

Nilai investasi untuk pengembangan kawasan tersebut diperkirakan mencapai Rp 250-300 miliar. Menurut Supriadi, nilai tersebut sulit ditawarkan kepada investor dalam negeri sehingga pemerintah mencoba menawarkannya pada investor asing.

“Kalau nilainya di bawah Rp100 miliar masih bisa ditawarkan pada investor lokal,” katanya.

Namun, ia mengakui kendala yang dihadapi dalam pengembangan sektor pariwisata di Puncak salah satunya kemacetan lalu lintas, terutama saat hari libur. Salah seorang investor asal Yaman, Mohammed Al Masabi meminta pemerintah melebarkan jalan utama dan jalan-jalan penghubung ke tempat-tempat wisata.

“Butuh beberapa jam untuk berkendara di jalur Pantura karena ada kemacetan parah, seperti setelah lebaran,” kata Mohammed pada pertemuan dengan Direksi PT Sayaga Wisata.

Selain mengharapkan penanganan kemacetan, ia juga meminta keringan mengurus administrasi dan persyaratan membangun infrastruktur penunjang pariwisata di Puncak.

Lebih lanjut, para investor yang hadir juga mempertanyakan rencana detail pengembangan rest area di Puncak. Menurut dia, pihak pemerintah daerah belum mematangkan penawaran investasi tersebut dan mengemasnya dalam satu proposal.

Sebelum melakukan pertemuan tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor mengajak para investor asal Yaman dan wartawan mengunjungi sejumlah objek wisata alam di kawasan Sentul dan Puncak. Menurut para investor, objek wisata di Kabupaten Bogor masih cukup alami namun masih kurang dalam infrastruktur penunjang.

Tags:
Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 + 12 =