Dikenal Publik, Pengamat: Bisa Saja Haris Yuliana Jadi Pendamping Deddy Mizwar

Terasjabar.co – Kondisi politik menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 masih bisa berubah, pasalnya pengusungan pasangan bakal calon gubernur dan wakilnya masih dalam tahap komunikasi oleh sejumlah partai politik.

Pengamat ilmu politik dan hukum tata negara dari Universitas Katholik Parahyangan Asep Warlan Yusuf menuturkan selama tujuh bulan menjelang jadwal pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur oleh KPU, kondisi politik di Jawa Barat masih bisa berubah-ubah.

“Jangankan komunikasi antarpartai yang dapat berubah, nanti koalisi partai bahkan pasangan yang dapat diusung pun dapat berubah juga, sebelum semuanya ditetapkan dalam pendaftaran pasangan calon di KPU,” kata Asep.

Asep mengatakan sebagai contoh, pasangan yang diusung PKS, yakni Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu masih bisa berubah menjelang pendaftaran di KPU. Sebagai contoh penyebabnya, kata Asep, adalah elektabilitas dan popularitas tokoh lain yang lebih tinggi jika dibandingkan Ahmad Syaikhu.

“Tidak menutup kemungkinan nantinya Deddy Mizwar berpasangan dengan kader PKS lain seperti Netty (Prasetyani Heryawan) atau Haris Yuliana. Karena berdasarkan sejumlah survei, seperti UIN dan UPI, elektabilitas Netty dan Haris lebih besar daripada Ahmad Syaikhu,” katanya.

Hal serupa, katanya, juga kemungkinan terjadi pada Ridwan Kamil. Walaupun petinggi sejumlah partai seperti PDIP menyatakan menutup kemungkinan mengusung Ridwan Kamil menjadi calon gubernur, bisa saja kemudian dengan memperhitungkan faktor peluang kemenangan, PDIP malah mengusung Ridwan Kamil.

Sementara itu, pakar komunikasi politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai sosok yang diusung oleh PKS pada Pilgub Jabar 2018, yakni Ahmad Syaikhu, masih kurang populer dibandingkan kader lainnya, seperti Haris Yuliana atau Tate Qomarudin.

“Kalau misalnya basisnya wacana bagaimana kekuatan orang ini di ruang publik sehingga namanya bisa dikenal dan dipercaya, memang kalah dibanding Tate Qomarudin dan Haris Yuliana,” kata Karim.

Menurut Karim, pengusungan sosok Ahmad Syaikhu yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi dalam istilah politik disebut dengan “New Things New Hope”, sama seperti saat Partai Demokrat memunculkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Karim menduga taktik serupa kemungkinan yang akan dilakukan PKS dalam mengusung Syaikhu. Namun, hal ini akan menjadi percuma jika PKS tidak bisa membuat masyarakat penasaran dengan Syaikhu. (J,Lc)

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − fourteen =