Bentrok Sesama Mahasiswa Pecah di DPRD Jabar, Ini Dugaan Pemicunya

Terasjabar.co – Bentrok sesama mahasiswa pecah di depan gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (7/9/2022).

Bentrokan ini diduga dipicu oleh mahasiswa dari PMII yang melakukan dialog dengan DPRD Jabar dan ditolak oleh massa dari badan eksekutif mahasiswa (BEM).

Peristiwa bermula saat ratusan mahasiswa dari berbagai elemen berunjuk rasa di depan DPRD Jabar. Mereka menyuarakan aspirasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka menuntut pemerintah menurunkan kembali harga BBM karena kondisi saat ini menyengsarakan rakyat.

Setelah berorasi berapa lama, perwakilan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jabar memutuskan bersedia audiensi dengan DPRD Jabar. Namun, langkah massa PMII Jabar itu ternyata tidak diinginkan oleh kelompok mahasiswa lain dari BEM.

Massa dari BEM merangsek masuk ke lokasi aksi PMII. Akibatnya, bentrokan tak bisa dihindari. Aksi saling dorong dan baku hantam antarmahasiswa pun terjadi. Massa BEM tidak terima PMII melakukan audiensi dengan DPRD Jabar.

Beruntung, petugas kepolisian yang berjaga di lokasi aksi bertindak cepat melerai bentrokan antarmahasiwa tersebut. Massa PMII Jabar mundur untuk menghindari bentrokan lebih luas.

Diberitakan sebelumnya, kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menuai gelombang protes dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa.

Hari ini, Rabu (7/9/2022) mahasiswa se-Jawa Barat (Jabar) menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di 14 titik kota dan kabupaten di Jabar. Ke-14 titik itu antara lain, Kota Bandung, Kabupaten Karawang, Indramayu, Kota/Kabupaten Bogor, Pangandaran, Subang, Cirebon, Purwakarta, Garut, Sumedang, Sukabumi.

“Di Kota Bandung itu ada dua titik di Gedung Sate dan DPRD Jabar. Kota Bogor juga dua titik salah satunya di DPRD Kota Bogor,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, Rabu (7/9/2022).

Kombes Pol Ibrahim menyatakan, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, kepolisian telah menyiapkan pengamanan. Dalam mengamankan unjuk rasa, polisi yang bertugas tidak membawa senjata api dan tumpul atau pentungan. Pengamanan lebih diutamakan humanis.

“Untuk beberapa kegiatan unjuk rasa itu memang sudah kami monitor dan sudah beberapa yang lapor, jadi kita menyiapkan PAM untuk unjuk rasa tersebut, nah kemudian isu yang dibawa itu kebanyakan isu soal BBM,” ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Karena itu, tutur Kabid Humas Polda Jabar, para demonstran diimbau tertib dan tidak melakukan tindakan anarkistis.

“Imbauannya, saat unjuk rasa, tertib dan tidak ada yang berbuat anarkistis,” tutur Kabid Humas.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *