Ridwan Kamil Sebut Penanganan Sungai Citarum Kurang Kompak
Terasjabar.co – Kendati tidak secara tegas, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai program Citarum Harum kurang berhasil. Hal itu terjadi karena belum terjalinnya sinergitas antar institusi saat menjalankan program tersebut.
Ridwan Kamil mangatakan hal tersebut dalam acara Pencanangan Gerakan Nasional Pemulihan DAS (Daerah Aliran Sungai) tahun 2018, yang dilangsungkan di tempat Persemaian Permanen, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Sabtu (29/12/2018).
Acara tersebut diprakarsai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya bersama jajarannya, dan dihadiri Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, serta ratusan masyarakat.
Atas dasar itu, lanjut Ridwan Kamil, sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Citarum Harum dirinya akan mulai menyinergikan program tersebut dengan berbagai kalangan.
“Kami akan memulainya dengan menggelar ekspo Citarum. Apa yang muncul dari ekspo tersebut akan kami jadikan sebagai acuan menanta Citarum,” ujar mantan Walikota Bandung yang akrab dipanggil Emil itu, di hadapan peserta acara.
Menurut dia, kegagalan program Citarum Harum bukan karena persoalan uang. Sebab, anggaran untuk itu cukup besar. Masalahnya adalah soal kepemimpinan, sehingga mereka yang menjalankan program tidak kompak.
“Saya sebagai Dansatgas Citarum akan berupaya melakukan koordinasi penuh. Di sini ada Kementerian KLHK, PUPR, lalu ada kampus-kampus, kemudian ada juga komunitas masyarakat. Mereka bisa diajak bersama-sama menyelesaikan persolan Citarum,” katanya.
Disebutkan pula, selama ini Citarum telah menjadi citra buruk Indonesia di mata dunai. Ke depan, citra Citarum akan diupayakan berubah menjadi citra baik Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Emil menjelaskan juga, Jawa Barat memiliki 41 aliran sungai. Namun hanya 8 sungai, yang daerah alirannya masih terpelihara atau di bagian hulunya masih berupa hutan. Sementara DAS lainnya dalam kondisi rusak dan perlu dipulihkan.
“Program penghijuan di sepanjang DAS, khususnya si bagian hulu harus segera dilakukan. Hal itu untuk mengurangi ancaman banjir dan longsor,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Pemrov Jawa Barat banyak membutuhkan pohon.
“Tahun 2019 saya akan bikin fasilitas persemaian yang mirip dengan Karawang ini. Tempat persemaian pohon akan ada di bebrapa daerah lainnya di Jabar,” kata Emil.
Dengan demikian, kebutuhan pohon untuk penghijaun DAS bakal mudah terpenuhi. Keuntungan lainnya, luas hutan di Jabar, terutama di DAS akan terus bertambah.
Rencana Gubernur Jawa Barat itu disambut baik Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Menurut dia, jika lahan di sekitar DAS kritis, maka fungsi hidrologis tidak akan berjalan baik.
Akibatnya, sungai tidak bisa berfungsi dengan baik dan beresiko banjir dan longsor.
“DAS yang sehat adalah yang mampu menyimpan air. Menyerap air ketika hujan dan menyuplai air saat kemarau,” kata Siti.
Atas dasar itu, Siti Nurbaya menyatakan mendukung sepenuhnya rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. “Penanganan DAS khususnya Citarum yang direncanakan Pak Emil akan jadi contoh tata kelola DAS yang baik. Saya pasti bantu untuk itu karena sangat penting,” katanya.
Pingback: Ridwan Kamil Klarifikasi Soal Citarum Harum Kurang Kompak | Teras Jabar