Memberi Nilai Bisnis pada UMKM Rintisan
Oleh:
Sadikun Citra Rusmana
(Staf Pengajar FEB Unpas & Pemerhati Ekonomi Kewirausahaan)
Terasjabar.co – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu bertahan karena memiliki daya beradaptasi dalam lingkungan bisnis yang variabelistik. Perubahan-perubahan lingkungan ekonomi yang rumit seperti persaingan yang masif, disrupsi teknologi produksi, ancaman produk global, dan sebaran pandemik penekan pasar di masa sulit pascacopid dapat diatasi meski pemulihan UMKM masih terkesan lambat.
Pelambatan ini merupakan ciri unik dari entitas UMKM di semua kanal bisnis dalam kondisi normal maupun turbulensi. Mereka sulit bertumbuh secara cepat meski bisa tetap beroperasi. Pertumbuhan yang diinginkan akhirnya menjadi sebuah ilusi. Usaha dioptimalkan tapi kemajuan belum bisa dicapai. Pada situasi seperti itu UMKM rintisan banyak yang menjadi korban. Ini terjadi karena mereka tidak memiliki atau belum menemukan model bisnis yang baik.
Umumnya investor bertaruh pada kemampuan bisnis rintisan untuk menghasilkan sesuatu (return) secara cepat, tapi akhirnya terjebak dalam ancaman kegagalan bisnis. Eric Ries, seorang global entrepreneur Lean Startup, dalam bukunya The Startup Way (2017), menyebutkan bahwa bisnis rintisan sebagai unit kerja atom beroperasi untuk medan yang sangat tidak pasti. Menurutnya, bisnis rintisan adalah cara kerja yang menemukan dan memvalidasi solusi untuk masalah pelanggan. Mereka membutuhkan modal ventura untuk sumber pendanaan usaha. Strategi itu dilakukan untuk membentuk ekosistem yang kuat menemukan solusi baru dan mengembangkannya ke dalam bisnis besar.
Untuk menjadi besar UMKM tidak cukup bergerak rutin hanya menjalankan usaha saja. Perlu pemberian nilai tertentu yang memperkuatnya untuk mendorong pertumbuhan. Kombinasi kewirausahaan dan modal ventura menjadi salah satu nilai bisnis bagi akselerasi pertumbuhan UMKM rintisan. Kewirausahaan menciptakan suatu inovasi dalam ruang produksi/operasi dan pemasaran. Modal ventura menjadi pengungkit (leverage) peningkatan keleluasaan bisnis.
Inovasi produksi/operasi medorong UMKM masuk dalam ruang bisnis virtual melalui mekanisme mesin digital. Sistem produksi input, proses dan output menjadi lebih sederhana dan efisein. Proses operasi bisnis dalam konsep internet of things berbagai produk dan komoditas apa pun dari hulu ke hilir menjadi lebih ekonomis.
Inovasi pemasaran menjadi hal penting dalam bisnis. Semua mengacu kepada satu orientasi, yaitu memuaskan pelanggan untuk menciptakan loyalitas. Pakar pemasaran Dr. Yudi Koesworojati, M.P.A. dari FEB Unpas menyebut konsep pemasaran saat ini bukan hanya sekedar optimalisasi penjualan. Pemasaran adalah konsep tentang cara menjalankan bisnis. Pemikiran entrepreneur selalu berancang tentang masa depan dengan melakukan perubahan-perubahan strategi bisnis.
Modal ventura menjadi salah satu solusi penting mengakselerasi pertumbuhan bisnis melalui penyediaan sumber dana non-perbankan. Dilema klasik dari suatu bisnis rintisan adalah seringkali pertumbuhan bisnis belum memenuhi harapan yang eksponensial untuk memperoleh putaran pendanaan tapi modal sudah habis untuk membiayai operasi perusahaan.
Kewirausahaan dan modal ventura akan menjadi “mesin pertumbuhan” bisnis. Sebuah nilai bisnis (business value) yang mengakselerasi UMKM untuk menjangkau dengan cepat tujuan-tujuan bisnis yang direncanakan. Perusahaan UMKM besar akan bergerak menjadi lebih besar (Big to Bigger), sedangkan UMKM rintisan baru akan bergerak menjadi besar (New to Big). Filosofinya mengingatkan UMKM rintisan untuk selalu mempromosikan ide-ide baru yang luar biasa, memberi kesempatan kepada karyawan untuk selalu mencoba dan gagal, dan memonitor tujuan jangka panjang daripada mengkhawatirkan pengembalian jangka pendek.
Sistem operasi New to Big akan menjadi nilai bisnis baru bersama dengan Big to Bigger yang sudah mapan. Integrasi metodologi kewirausahaan dan modal ventura dirancang untuk menemukan kebutuhan pelanggan baru dan membentuk solusi inovatif yang baru pemecahan masalah yang dihadapi UMKM. Sejak saat ini ke depan, para entrepeneur pelaku UMKM perlu belajar tentang membangun dan menskalakan bisnis dengan cepat. Selain itu juga harus mampu membawa ide dari kertas ke pasar lebih cepat dari impian para pendahulunya, dan merancang layanan atau produk yang memecahkan kebutuhan pelanggan secara radikal. Bisnis UMKM yang berhubungan dengan teknologi dan online akan mengubah cara bermain yang lebih baik.
Leave a Reply