Walhi Jabar Minta Ridwan Kamil Perhatikan Gua Pawon
Direktur Walhi Jabar Dadan Ramdan menuturkan, Gua Pawon berada dalam kawasan Karst Citatah-Rajamandala. Kawasan tersebut menjadi salah satu cagar alam sekaligus cagar budaya karena memiliki nilai historis, sosiologis, antropologi yang bisa menjadi tempat penelitian.
Namun, lanjut Dadan, saat ini kondisi kawasan karst yang memiliki luas kurang lebih 1.000 hektar yang membentang dari Tagog Apu sampai Rajamandala dalam kondisinya memprihatinkan. Dia memperkirakan hampir 80 persen kawasan karts tersebut rusak akibat aktivitas penambangan kapur.
Kondisi tersebut, menurut dia cukup mengancam keberadaan situs wisata Gua Pawon yang ada di dalamnya. Karena aktivitas penambangan kapur juga terjadi di dekat area Gua Pawon.
“Meski bukan langsung Gua Pawon yang ditambang, tapi aktivitas penambangan (di dekat Gua Pawon) bisa mengancam,” kata Dadan, di Kantor Walhi Jabar, Kota Bandung, Minggu (9/12/2018).
Menurutnya harus ada perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melindungi keberadaan Gua Pawon. Salah satu yang perlu dilakukan adalah melakukan audit terhadap perusahaan tambang yang berada di kawasan tersebut.
Pihaknya bahkan menyarankan agar Pemprov di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil tidak memberi izin baru di kawasan karts tersebut di dekat area Gua Pawon.
“Gua Pawon harus dilindungi, harus dikonservasi. Karena fakta di lapangan praktik penambangan di lapangan sedang berlangsung. Tugas gubernur (sekarang) audit kembali terutama di sekitar Gua Pawon dan tidak memberi izin baru yang keluar apalagi di sekitar Gua Pawon,” ucapnya.
Disinggung mengenai belum masuknya penataan Gua Pawon dalam prioritas Ridwan Kamil di tahun depan, Dadan enggan mempermasalahkannya. Tapi yang jelas penataan dan penyelamatan lingkungan di sekitar Gua Pawon harus masuk dalam rencana ke depan.
“Walhi sudah memberi usulan dalam RPJMD Jabar 2018-2023 bahwa Pemprov harus melakukan moratorium perizinan di kawasan karts. Harus ada audit. Gua Pawon Karts Citatah-Rajamandala ok tidak masuk prioritas tapi harus masuk dalam RPJMD. Tapi baiknya memang ini menjadi perhatian,” ujarnya.
Dadan menambahkan, bila akan ada penataan ke depannya harus dilakukan dengan baik. Jangan sampai penataan yang dilakukan menambah rusak kondisi alam sekitar.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku belum memasukan penataan Gua Pawon dalam pengembangan wisata di tahun 2019. Pihaknya memilih membantu Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk menata wisata Curug Malela dan Situ Ciburuy di tahun depan.
“Jadi tahun 2019 akses ke Curug Malela akan kita maksimalkan dan Situ Ciburuy insya allah laukna (ikannya) gampang dipancing. (Untuk Gua Pawon) belum ada request, tetapi selama lima tahun semua potensi akan kita maksimalkan,” katanya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (4/12/2018).
Disinggung mengenai aktivitas penambangan kapur yang mengancam keberadaan Gua Pawon, gubernur yang dilantik pada 5 September lalu ini masih belum mengetahuinya secara spesifik. Dia masih akan mengkajinya terlebihdulu.
“Ini juga satu PR (pekerjaan rumah) yang harus saya teliti plus minusnya terhadap lingkungan ekonomi seperti apa. (Tapi) belum sampai lah ke sana, saya baru fokus untuk KBB di Situ Ciburuy sama Curug Malela,” ucapnya.
Leave a Reply