Tolak “Adu Bagong”, YSI Bersuara di Gedung Sate
Terasjabar.co – Masa yang mengatasnamakan Yayasan Scorpion Indonesia menyampaikan berkumpul di depan Gedung Sate sekitar pukul 10.15 WIB hari ini, Senin (23/10/2017).
Ke-17 orang tersebut melakukan aksi unjuk rasa menuntut Pemprov Jawa Barat segera menghentikan tradisi ‘Adu Bagong’ yang terjadi di Kampung Cisindang, Desa Cikawao, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
“Kekejaman hewan atas nama tradisi harus dikoreksi dan dihentikan. Ini tidak bisa dibenarkan,” ujar Direktur Investigasi Yayasan Scorpion Indonesia, Marison Guciano di depan Gedung Sate, Senin (23/10/2017).
Marison pun mengkhawatirkan cara binatang tersebut dipersiapkan untuk adu bagong.
“Sebelum Hari H untuk diadu, babi hutan atau bagong diambil dari alam kemudian disimpan di dalam boks kecil selama berhari-hari,” ujarnya.
Meski hanya diikuti sedikit orang dan cuaca yang panas, tidak menyurutkan niat massa aksi berdemonstrasi di depan Gedung Sate. Aksi dimulai dengan orasi yang dilakukan Marison Guciano.
Dalam orasinya, ia meminta bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Ia ingin menyampaikan aspirasi untuk mengentikan tradisi adu bagong.
Massa aksi pun kemudian meneriakan yel-yel menuntut penghentian tradisi adu bagong.
Kemudian aksi juga diwarnai dengan pertunjukan teatrikal. Satu orang mengenakan topeng babi hutan dan satu orang lagi mengenakan topeng anjing berpura-pura bertarung menirukan pertandingan adu bagong. (red)
Leave a Reply