Zulkifly Chaniago Minta Upaya Pengolahan Sampah Serius Diimplementasikan

Terasjabar.co – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat H. Zulkifly Chaniago, BE. meminta upaya pemilahan dan pengolahan sampah benar-benar dapat diimplementasikan. Dengan begitu kata Zulkifly, dapat mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA).

Zulkifly berharap, kejadian kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat dapat menjadi pembelajaran. Imbas kebakaran, TPA Sarimukti sempat ditutup sementara, sehingga terjadi penumpukan sampah di sejumlah titik wilayah Bandung Raya.

Menurut Zulkifly, penerapan konsep 3R (reducereuserecycle) dalam penanganan sampah masih menjadi pekerjaan rumah dan mesti dipikirkan secara serius. Ia mengatakan, upaya 3R diharapkan bisa serius diimplementasikan mulai dari hulu atau sumbernya.

“Konsep 3R mesti diimplementasikan. Pemilahan dari hulu akan sangat membantu proses tersebut,” kata Zulkifly kepada Terasjabar.co, Senin (18/9/2023).

Dengan pengelolaan sejak dini dari hulu, kata Zulkifly, maka akan mengurangi beban di hilir, yaitu di TPA. Untuk itu, kata dia, upaya pengelolaan sampah mesti dilakukan bersama-sama.

“Kalau konsep 3R tak dilakukan bersama-sama, maka pengelolaan sampah akan berat,” katanya.

Di sisi lain Zulkifly menyoroti upaya pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) di sejumlah wilayah Provinsi Jabar masih terus berjalan. Ia mencontohkan TPPAS Regional Lulut Nambo, yang luasnya sekitar 55 hektare, untuk menampung sampah wilayah Bogor Raya.

Selain itu, TPPAS Legok Nangka, yang luasnya sekitar 100 hektare, untuk melayani sampah dari wilayah Bandung Raya dan direncanakan bisa menggantikan TPA Sarimukti.

“Sayangnya Lulut Nambo dan Legok Nangka belum juga beroperasi seperti yang diharapkan,” ujarnya.

Kemudian TPPAS untuk wilayah Cirebon Raya di Ciwaringin, dengan luas sekitar 40 hektare, serta satu TPPAS yang direncanakan untuk pelayanan sampah wilayah Bekasi-Karawang-Purwakarta.

Selagi menunggu pembangunan TPPAS, Zulkifly mengharapkan upaya pengolahan sampah sejak dari hulu digencarkan secara bersama-sama.

“Masalah yang terjadi di Sarimukti hanya satu letupan yang semestinya menyadarkan kita semua bahwa sampah dan lingkungan tidak boleh diabaikan,” pungkasnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *