Cerdas Bermedsos, KPID Jabar Dorong Anak Muda Jadi Agen Penebar Informasi Positif
Terasjabar.co – Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID Jawa Barat, Syaefurrochman Achmad harus mampu menjadi agen penebar kebaikan melalui media sosial, agar terbebas dari informasi yang menyesatkan.
Langkah ini dilakukan untuk menangkal informasi hoax, fitnah dan menghasut, yang selama ini mewarnai dunia maya.
“Langkah ini memang perlu gerakan massal agar atmosfir informasi di dunia maya makin cerah. Ibarat segelas air putih terkena noda, cara memutihkannya adalah dengan memasukkan air putih sebanyak-banyaknya. Jadi mari kita mulai dari diri kita memilih dan memilah informasi yang benar, cek sumbernya, jangan langsung percaya. Kalau mau menyebarkan informasi juga perlu disaring dulu sebelum dishare. Ingat saring sebelum sharing,” kata Komisioner KPID Jabar Syaefurrochman Achmad dalam dialog bertajuk “Ada Apa dengan Media.” Dialog ini diselenggarakan oleh Universitas Sangga Buana Bandung, Rabu (24/3/2021).
Syaefurrahman juga memutarkan sejumlah video hoax untuk menunjukkan betapa informasi palsu sangat banyak beredar dan menyesatkan publik. Kejadian banjir menghanyutkan mobil di Bekasi, disebar dengan caption terjadi di Sampang Madura. Padahal kejadian di Bekasi sudah berlalu setahun lalu, namun disebar dengan caption terkini ketika Sampang dilanda Banjir.
Tujuan menyebarkan informasi hoax biasanya untuk meningkatkan viewer atau sekadar iseng. Padahal dampaknya bisa menyesatkan publik, membuat takut dan akhirnya imunitas tubuh menurun. Karena itu ancaman penyebaran berita palsu bisa dincam pidana, dan tentunya anak muda harus paham yang demikian ini.
Komisioner yang sering dipanggil Syaefurrahman Al-Banjary ini juga berbagi tips sesuai dengan pengalamannya sebagai wartawan di televisi. “Jika anda akan membagi sebuah konten atau video, minimal dijelaskan apa kejadiannya, dimana kejadiannya dan kapan kejadiannya. Jika konten itu berupa video, mencantumkan 3 W (what, when dan where) itu cukup membuat publik terselamatkan,” kata Syaefurrahman sembari menambahkan bahwa menebarkan informasi baik adalah pahala dan menyebarkan informasi palsu adalah dosa.
Pembicara lainnya adalah Tommy Sutami dari Jabar Saber Hoax Diskominfo Jabar. Tommy menjelaskan media sosial adalah berkah namun harus disikapi dengan cerdas, karena jika tanpa pengendalian diri, maka yang terjadi adalah menyesatkan orang lain.
Tommy memberikan pesan agar jangan malas mencari informasi yang benar, curiga pada berita yang sensasional, menahan diri untuk terlalu mudah bereaksi, dan diskon informasi di media sosial itu hanya 50%, selainnya smapah.
Acara yang didahului dengan MOU antara KPID dan USB ini diikuti oleh sekitar 1400 orang melalui media online secara live. Hadir antara lain Rektor USB Dr. H. Asep Effendi, Ketua Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP) Dr. Ricky Agusyadi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Drs, Tatang Sudrajat, S.Ip., M.SI dan Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet. Hadri secara live zoom adalah Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan.
Leave a Reply