Komisi II DPRD Jabar Sambut Baik Program 1.000 Petani Milenial
Terasjabar.co – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Faizal Hafan Farid mengaku mendukung inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang menggagas program 1.000 petani milenial untuk menumbuhkan minat bertani di kalangan milenial dan memberikan ketahanan pangan di Jabar.
Menurutnya dilihat dari statistik petani di Jawa Barat yang jumlahnya sekitar 3,2 juta jiwa, hanya 30 persen atau sekira 900 ribu orang yang berasal dari kalangan pemuda pada rentang usia 25-40.
“Padahal kalau kita lihat harapan kedepan ingin tetap menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung padi, ataupun merupakan ketahanan nasional khususnya ketahanan Jawa Barat dan khususnya padi. Itu sangat memprihatinkan kalau melihat data seperti ini,” kata dia, Sabtu (19/12/2020).
Diharapkannya, dengan adanya program ini membuat ketahanan pangan di Jabar bisa bertahan dan menegaskan kembali Jabar sebagai lumbung padi nasional.
“Maka terobosan untuk adanya petani milenial ini untuk menggairahkan kembali petani muda sebagai harapan untuk melanjutkan potensi Jawa Barat yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional,” tuturnya.
Faizal menilai sedikitnya kalangan pemuda yang bergerak di bidang pertanian lantaran petani dinilai tidak menjanjikan secara ekonomi.
“Yang saya lihat itu mungkin tidak menjanjikan. Menjadi petani itu yang tergambar itu masalah kesulitan bahkan ditempat pertanian itu subur kehidupan masyarakatnya itu tidak menjadi masyarakat yang makmur atau sejahtera. Ini menjadi satu hal yang menjadi kesulitan dalam mengangkat atau menginginkan pemuda ini terjun di pertanian,” ucap Faizal.
Selain itu, perubahan masyarakat yang semula agraris menjadi industri pun sedikitnya mempengaruhi keinginan pemuda menjadi petani.
“Arus informasi dan arus dari perubahan masyarakat yang begitu cepat dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri atau perkotaan, itu juga menjadikan gengsi atau orang kata menjadi sesuatu menjadi lebih mentereng bagi para pemuda. Kemudian lahan pertanian pun tidak mudah untuk mereka garap,” tutupnya.
Leave a Reply