PHRI Ungkap Faktor Penyebab Hotel di Jabar Mundur Jadi Tempat Isolasi

Terasjabar.co – Jumlah hotel di Jawa Barat yang mendaftar sebagai tempat isolasi pasien terus menurun. Ada berbagai pertimbangan hotel-hotel mundur dari daftar tempat isolasi.

“Dari 21 hotel yang mendaftar, sekarang cuma tersisa 12 hotel,” ucap Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar kepada wartawan, Jumat (2/10/2020).

Herman mengungkapkan ada beberapa pertimbangan dari pihak hotel mundur sebagai tempat isolasi. Mulai dari hotel yang tak memenuhi syarat hingga khawatir ada penolakan dari warga sekitar hotel. Selain itu ada juga yang lokasi hotelnya berdekatan dengan fasilitas umum.

“Ada yang merasa tidak akan diizinkan oleh tetangga, warga setempat, terus ada juga yang lokasinya cukup jauh. Jadi mereka memilih mundur daripada nama hotel mereka nanti diumumkan oleh media,” kata Herman.

Dia menambahkan sampai saat ini pihaknya juga masih menunggu kepastian dari pemerintah terkait hotel yang dijadikan tempat isolasi. Hotel yang masih terdaftar, sambungnya, meminta pemerintah secepatnya memberi kepastian.

“Rencananya tiga bulan dari Oktober. Tapi ini sudah masuk 2 Oktober 2020” ucap Herman.

Sekadar diketahui, sejumlah hotel di Jawa Barat akan disulap menjadi ruang isolasi bagi pasien COVID-19, khususnya yang tanpa gejala (OTG). Kebijakan ini mengikuti pola penanganan pasien OTG di DKI Jakarta, yang merekomendasikan pasien OTG diurus negara di ruang-ruang isolasi yang bisa melayani secara profesional.

“Saya selalu sampaikan bahwa kebijakan khususnya Bodebek itu harus satu frekuensi dengan Jakarta. Hasil kesepakatan dipimpin oleh Pak Luhut, memang menyepakati kalau pola Bodebek harus sama dengan Jakarta, salah satunya soal penanganan OTG,” tutur Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (18/9/2020).

Nantinya, kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, pemerintah pusat akan mengucurkan dana untuk menyewa hotel-hotel maksimal bintang tiga untuk dijadikan tempat isolasi khusus pasien OTG.

“Saya telepon ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk membuat daftarnya, kita lihat (hotel di) kota mana. Nanti kita kontrak dan dibayar oleh pemerintah,” ucap Emil.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − two =