DPRD Jabar Puji Langkah Ridwan Kamil Salurkan Bansos Lebih Awal

Terasjabar.co – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Oleh Soleh menilai upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan batuan sosial dampak Covid-19 lebih awal dan lebih cepat perlu diapresiasi.

Oleh Soleh mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terbilang responsif dalam melakukan sejumlah upaya penanggulangan Covid-19 termasuk dampak sosial ekonomi dengan menyalurkan bantuan dan menyiapkan anggaran hingga Rp. 4 triliun.

“Kang Emil cukup responsif dengan berbagai inovasi dan kolaborasi,” katanya, Jumat (1/5/2020).

Menurutnya persoalan penanganan Covid-19 adalah persoalan global, langkah responsif Ridwan Kamil tidak akan mencapai nilai sempurna karena masih harus mengkoordinasi peran antar kabupaten/kota, hingga antar provinsi.

Oleh menilai responsivitas Ridwan Kamil harus linear dengan bertambah atau berkurangnya kasus Covid-19.

“Responsnya sudah betul, segi bantuan sudah oke,” katanya.

Meski dari segi persoalan kecepatan dan bantuan yang disalurkan lebih awal langkah ini sudah tepat dan bak Oleh tetap menitikberatkan pada upaya memperbaiki dan meluruskan data penerima bantuan yang merupakan pekerjaan rumah bersama.

“Ada beberapa hal yang harus kita luruskan dan meluruskan data ini harus dikerjakan sama-sama dan kepedulian bersama,” katanya.

Dengan 9 pintu bantuan yang disiapkan pemerintah untuk warga terdampak, dimana dua pintu bantuan sosial berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Oleh mengatakan upaya Ridwan Kamil layak diapresiasi. Dia menunjuk Bantuan Nasi Bungkus yang menjadi salah satu pintu bantuan di luar Bansos tunai dan non tunai Pemprov Jabar.

“Saya apresiasi yang dilakukan gubernur dengan semangat gotong royong,” katanya.

Soal kecepatan dan menyalurkan bantuan sosial lebih awal ini juga diapresiasi Anggota Fraksi PKS DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya. Pihaknya menilai kecepatan dan bantuan lebih awal bukan masalah yang menyebabkan urusan bansos di Jawa Barat Gaduh. Namun persoalan data.

“Data yang sepotong-sepotong itu mengakibatkan tidak nyambungnya kondisi di lapangan dengan (masyarakat) yang diberi harapan,” ujarnya.

Di lain sisi, Pemprov Jabar dalam hal ini Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melangkah cepat untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat terdampak. Sementara ada sejumlah pintu bantuan terutama dari Pusat yang belum turun. Kondisi ini dinilai banyak pihak penyaluran bantuan oleh Gubernur terlalu cepat meski niatnya sudah baik.

“Jadi, Pak Gubernur kecepetan (menyalurkan bansos), akhirnya jadi ramai, viral,” katanya.

Langkah cepat dan responsif ini terekam dari hasil Lembaga riset Repro Indonesia yang menggelar survei mengenai persepsi publik terkait penanganan wabah COVID-19 di empat provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang kini menjadi episentrum penyebaran COVID-19.

Diretur Eksekutif Repro Indonesia Vici Sofianna Putera memaparkan, berdasarkan temuan hasil survei, secara umum, masyarakat di empat provinsi tersebut masih diliputi kecemasan terpapar COVID-19, khususnya di DKI Jakarta dengan persentase sebesar 59%.

Selain cemas terpapar COVID-19, hasil survei juga mengungkap bahwa masyarakat umumnya juga merasakan kecemasan dengan kondisi ekonomi pribadi mereka. Kondisi tersebut terutama terlihat di Jabar dengan persentase sebesar 56% dan Jatim 55%.

Meski diliputi kecemasan, namun masyarakat tetap memperlihatkan persepsi yang baik terhadap upaya pemerintah provinsi dalam menangani COVID-19, terutama Pemprov Jabar yang dinilai paling baik dengan persentase sebesar 51%, disusul oleh Pemprov DKI Jakarta 47%, Jateng 44%, dan Jatim 40%.

Menurut Vici, kondisi tersebut, salah satunya didukung oleh proposi budget yang digelontorkan oleh Pemprov Jabar yang nilainya jauh lebih besar dibandingkan DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim.

Diketahui, Pemprov Jabar menggelontorkan anggaran COVID-19 hingga total Rp 16 triliun. Dalam hal kepercayaan terhadap data perkembangan kasus COVID-19, lanjut Vici, masyarakat di keempat provinsi juga masih mempercayai data yang diberikan oleh masing-masing pemerintah provinsi. Masyarakat di keempat provinsi cenderung mudah mengakses info perkembangan kasus COVID-19, terutama di Jabar dengan persentase sebesar 43% dan DKI Jakarta 39%. Sementara Jateng 35% dan Jatim 31%.

“Dari keempat provinsi, Provinsi Jawa Barat dianggap paling cepat oleh masyarakatnya dalam menangani wabah Covid-19 dibandingkan tiga provinsi lainnya dengan persentase mencapai 38%,” ujar Vici dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/5/2020).

Ditambahkan Vici, masyarakat di keempat provinsi juga cenderung puas terhadap cara pemerintah provinsi dalam menghadapi wabah Covid-19. Tingkat kepuasan masyarakat Jabar dan DKI Jakarta tak berbeda jauh dengan masing-masing persentase 33% dan 29%.

“Meski begitu, masyarakat di keempat provinsi hingga kini belum merasa terbantu dengan bantuan sosial yang diberikan pemerintah provinsi masing-masing,” katanya.

Repro Indonesia melibatkan 1.000 responden dari total 17.661 responden yang dipilih secara acak berdasarkan survei Repro Indonesia sebelumnya pada Oktober 2018-September 2019. Pengambilan data sendiri berlangsung mulai 13 April hingga 20 April 2020. Sementara margin of error dalam penelitian tersebut disebutkan kurang lebih 3,11% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 2 =