Antisipasi OTG, Pemprov Jabar Perkuat Sistem Deteksi Dini COVID-19
Terasjabar.co – Pemprov Jabar akan memperkuat strategi deteksi dini untuk mengantisipasi adanya Orang Tanpa Gejala (OTG). Status OTG dikriteriakan kepada orang yang tidak bergejala COVID-19, namun memiliki risiko menular atau tertular dari orang yang positif terinfeksi virus Corona.
“Langkah khusus tidak ada, tetapi itu merupakan kesatuan strategi dengan penanganan COVID-19 di Jabar. Hanya perlu penguatan dalam strategi deteksi dini gejala klinis, yaitu mandatory thermal gun, wajib diukur suhu tubuh,” kata Kepala Dinkes Jabar Berli Hamdani, Selasa (7/4/2020).
Berli mengatakan, bila suhu orang tersebut mendekati atau lebih dari 38 derajat Celcius, akan segera dikategorikan ke dalam orang dalam pemantauan (ODP). “Jadi bisa mengurangi resiko bertambahnya OTG yang makin meningkatkan risiko penularan,” ucapnya.
Saat ini, ujar Berli, pihaknya tengah kompilasikan laporan hasil rapid test yang digelar di kota dan kabupaten se-Jabar. Dari 61 ribu alat tes yang disebar, per Senin (6/4/2020) kemarin, baru masuk sekitar 18 ribu laporan.
Menurutnya, status OTG tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, secara alami tubuh manusia akan memberikan reaksi apabila mengalami infeksi.
“Hanya biasanya yang diduga OTG ini di kalangan usia muda dan mereka yang punya daya tahan tubuh yang cukup baik, tetapi masih tertembus oleh infeksi virus COVID-19 ini,” tuturnya.
“Gejala awalnya biasanya dengan keluhan menurunnya daya penciuman dan rasa indra pengecap, yang kalau berjalan terus mengakibatkan menurunnya nafsu makan. Jadi sekali lagi ada gejala, tapi minimal dan seringkali diabaikan,” kata Berli menambahkan.
Leave a Reply