Keberangkatan Pesawat Mudik dari Bandara Kertajati Meningkat Pesat

Terasjabar.co – Keberangkatan pesawat dari Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka kini mulai menjadi pilihan pemudik sejumlah daerah. Selain tidak terjebak macet, pesawat dari Bandara Kertajati diandalkan sebagai transportasi  yang paling cepat .

Hal itu disampaikan Direktut Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra, disertai stafnya Andrian, berdasarkan catatan mulai 12 Juni 2018 lalu. Jumlah penumpang pesawat yang mendarat dan berangkat dari Kertajati menuju Surabaya terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Pada Selasa 19 Juni 2018 penerbangan dari Surabaya menuju Kertajati  tercatat sebanyak 130 penumpang. Sebaliknya pada hari yang sama dari Bandara Kertajati menuju Surabaya tercatat sebanyak 152 penumpang.

Untuk penerbangan esok harinya dari Surabaya tercatat sebanyak 136 penumpang dan dari Kertajati menuju Surabaya sebanyak 122 penumpang.

“Malah penerbangan pada 12 Juni lalu dari Surabaya mencapai 166 penumpang, dan 13 Juni mencapai 160 penumpang, “ ungkap Virda.

Jika melihat data tersebut, untuk bandara baru dan dan baru satu maskapai, penggunaan penerbangan dari Kertajati menunjukan tren peningkatan yang cukup baik. Makanya ke depan diharapkan akan lebh banyak maskapai penerbangan yang membuka rute penerbangan dari Kertajati. Paling tidak untuk lima wilayah seperti Bali, Medan, Balikpapan atau Samarinda dan Makasar serta Surabaya yang kini sudah berjalan.

Ujar Virda, penumpang yang tinggal dekat dengan Majalengka berpotensi memilih keberangkatan dari bandara Kertajati. Potensi ini ada di wilayah Indramayu, Cirebon, Kunungan, Brebes, Tegal, Ciamis, Cilacap, serta Priangan bagian Timur. Dibandingkan memilih pemberangkatan dari Bandung. Selain itu Sumedang, Subang, Karawang, dan sebagian Bogor.

Mereka yang melakukan penerbangan dari Kertajati menuju Surabaya atau sebaliknya ini bukan hanya warga yang berasal dari Majalengka. Namun berasal dari luar daerah seperti Indramayu, Suemdang, Tasikmalaya, Ciamis, Cirebon, Brebes, Subang, Kuningan dan Cirebon serta sejumlah wilayah lainnya.

Tetet asal Ciamis misalnya. Dia bersama keluarganya melakukan mudik dari Medan dengan penerbangan ke Surabaya kemudian ke Bandara Kertajati. Alasannya jarak tempuh jalan darat menuju mudik lebih dekat serta tidka akan terjebak kemacetan di perjalanan.

“Kertajati-Ciamis dekata apalagi kami Ciamis-nya kan perbatasan Majalengka di Panjalu. Ketika turuin dari pesawat sudha dijemput keluarga,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Miriam asal Tasikmalaya yang akan kembali ke Samainda setelah libur lebaran bersama keluarganya.

Anwar yang kini sudah menetap di Jember juga demikian memilik jalur penerbangan untuk pulang ke kampung halamannya di Tariskmalaya, alasanya jalur kereta telah kehabisan tiket, sedangkan jalur jalan darat lainnya butuh waktu lama, sementara dia membawa anak kecil yang tidak memungkinkan menggunakan jalan datar dengan waktu tempuh cukup lama.

“Pesawat pilihan perjalanan yang paling nyaman saat lebaran,” kata Anwar.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 5 =