Rekonsiliasi Budaya Jawa-Sunda, Begini Cerita Aher

Terasjabar.co – Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta tengah melakukan rekonsiliasi budaya Sunda-Jawa. Berkaitan hal itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) menceritakan pengalaman pribadinya membangun harmoni Jawa-Sunda.

Aher mengatakan selama ini memang terjadi sekat-sekat antara budaya Jawa dan Sunda. Namun, sambung dia, hal tersebut terjadi dalam momen-momen tertentu seperti proses pernikahan.

“Insya Allah sekat-sekat budaya yang terjadi tidak tajam tapi hadir sering kali pada momen tertentu pada emosi kolektif masyarakat. Umpamanya perkawinan pejabat tinggi dari Sunda, Pakde (Karwo) cerita menikahi orang Jawa 2 tahun prosesnya,” ujar Aher saat kegiatan Harmoni Budaya Jawa-Sunda di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (11/5/2018).

Ia mengaku pernah merasakan jarak budaya tersebut saat menikahi istrinya Netty Prasetyani. Aher saat itu menikahi Netty yang notabene merupakan orang Pacitan, Jawa Timur.

Saat itu, pernikahannya dengan Netty sempat mengalami sedikit pertentangan dari mertuanya. Sebab, sambung dia, menurut prinsip mertuanya, pernikahan yang pas yaitu mempelai lelaki dari Jawa, bukan Sunda.

“Saya kan sebaliknya, orang Sunda menikahi wanita dari Jawa, makanya ada gejolak kecil. Tapi ternyata kekhawatiran itu sirna karena tanpa dasar, hanya emosi tidak boleh jadi data ilmiah untuk urusan yang bersifat sosial,” tuturnya.

Menurut Aher, sekat-sekat budaya ini harus dihilangkan secara perlahan antara Jawa – Sunda. Tiga provinsi tengah melakukan rekonsiliasi budaya, salah satunya dengan mengubah nama jalan di daerah masing-masing dengan nama kerajaan dan tokoh sejarah Jawa-Sunda.

“Ke depannya tentu ada agenda-agenda besar lain kelanjutan dari harmoni budaya Jawa-Sunda ini. Misalnya pariwisata dan politik,” ucap Aher.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *