Wapres: Agama Bukan Penyebab Konflik
Terasjabar.co – Penyelenggaraan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 diapresiasi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla.
Dia menilai, acara ini sebagai wadah berkumpulnya generasi muda ASEAN untuk belajar toleransi dan menghargai kepada semua umat beragama di mana mereka berada.
Menurutnya, Indonesia sering dijadikan tempat pembelajaran tentang toleransi umat beragama karena kondisi keagamaannya yang harmonis. Kalaupun pernah terjadi konflik seperti terjadi di Ambon dan Aceh, bukan antar agama tetapi karena ketidakadilan.
“Jadi ketidakadilan atau masalah demokrasi yang menjadi sumber, konflik agama, bukan agama yang menjadi penyebabnya,” jelasnya di Auditorium Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Jombang, Minggu (29/10) kemarin.
Keharmonisan beragama di Indonesia, JK mengungkapkan, pada peringatan hari nasional. Dari sebanyak 15 hari raya/hari besar, hanya ada tiga hari saja, di antaranya tahun baru. Selebihnya adalah hari raya keagamaan, baik hari raya Islam, Kristen, Budha, Katolik, maupun Budha.
“Meskipun jumlah yang beragama Budha kurang dari 1 persen, di Indonesia tetap diberikan peringatan hari raya Budha. Jadi tidak membeda-bedakan umat beragama dan itulah Indonesia,” ujarnya di depan 113 peserta dari 22 negara.
Sementara, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan salah satu masalah yang dihadapi umat beragama saat ini adalah rendahnya rasa kesatuan dan persatuan. Sehingga kekuatan mereka menjadi lemah. Demikian pula, perbedaan kepentingan dan golongan. Untuk itu, persatuan dan kesatuan umat beragama perlu ditingkatkan.
“Kegiatan AYIC dapat menjadi pembelajaran bersama akan arti pentingnya kerukunan umat beragama,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap kegiatan AYIC 2017 memberikan kebaikan dan mampu memunculkan ide-ide dalam pengembangan kehidupan yang harmoni, damai dan sejahtera bagi umat beragama. (red)
Leave a Reply