Pembangunan Waduk Sadawarna Solusi Banjir Indramayu

Terasjabar.co – Pembangunan Waduk Sadawarna dinilai akan menyuplai pasokan air bersih dan irigasi untuk masyarakat dan sawah di Subang, Indramayu, serta Sumedang. Selain itu, waduk ini akan menuntaskan masalah banjir yang kerap menimpa kawasan Pamanukan di Indramayu pada musim hujan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengatakan peningkatan jumlah penduduk di kawasan Pantura harus diiringi dengan penyediaan air baku untuk kebutuhan penduduk dan pertanian.

Sedangkan selama ini, katanya, sejumlah sawah di tiga kabupaten tersebut masih merupakan sawah tadah hujan atau hanya tergantung pada curah hujan sehingga rentan kekeringan pada musim kemarau.

“Berdasarkan identifikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bendung Jatigede belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air baku di Pantura. Perlu adanya langkah lanjutan, yaitu membangun Waduk Sadawarna,” kata Iwa di Bandung, Senin (2/10).

Iwa mengatakan selain menyuplai air baku ke tiga kabupaten tersebut, Waduk Sadawarna akan mengatasi banjir yang sering melansa Pamanukan di Indramayu, setidaknya sampai 70 persennya.

Jika Bandung Sadawarna beroperasi, kata Iwa, air baku sebanyak 3 meter kubik per detik akan mengairi Subang atau sawah seluas 2.500 hektare di Subang. Waduk ini pun akan menyuplai air 0,1 meter kubik per detik ke Sumedang dan menyuplai air 2 meter kubik per detik ke Indramayu atau mengairi 2.000 hektare sawah di Indramayu.

Dengan terairinya ribuan hektare sawah secara teratur di tiga kabupaten ini, produksi padi dan produk pertanian akan meningkat pesat. Setelah terairi secara konsisten dengan sistem irigasi dari Bandung Sadawarna, sawah yang biasanya hanya panen sekali dalam setahun jadi mampu dipanen dua sampai tiga kali per tahun.

Iwa mengatakan peningkatan waktu panen ini akan berdampak besar pada peningkatan produksi pertanian, khususnya padi. Pada akhirnya, akan berdampak pada ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di tiga kabupaten tersebut.

“Alhamdulillah proyek ini sudah masuk proyek strategis BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum. Untuk pembangunan waduk ini dibutuhkan lahan seluas 1.030 hektare, di antaranya lahan milik masyarakat, perhutani, dan carik desa. Pembangunan waduk ini adalah ibadah untuk menyejahterakan masyarakat Subang, Sumedang, dan Indramayu,” tuturnya.

Pelaksanaan pengadaan lahan untuk waduk atau bendung Sadawarna ini, katanya, ditargetkan selesai di semester pertama 2018. Kini proses pembebasan lahan pun sudah dimulai di tiga kabupaten tersebut. Kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan ini mencapai Rp 991 miliar, sedangkan pembangunan bisa dimulai pada 2018.

“Diharapkan pada akhir 2019 nanti sudah terbentuk genangannya. Waduk Sadawarna ini membendung Sungai Pusakanagara, selain untuk pemenuhan air baku untuk masyarakat dan pertanian, juga cocok untuk kawasan pariwisata,” katanya. (ros)

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 + thirteen =