Sinergi Digitalisasi Koperasi: Mendorong Koperasi Jawa Barat Menuju Era Modern dan Kompetitif
Terasjabar.co – Era digital membawa gelombang perubahan besar dalam hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan koperasi. Transformasi digital kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan agar koperasi tetap relevan, efisien, dan mampu bersaing di tengah dinamika ekonomi global yang serba cepat. Hal inilah yang menjadi fokus dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Sinergi Digitalisasi Koperasi untuk Penguatan Usaha Koperasi” yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung di Bandung ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah, akademisi, praktisi digital, dan penggerak koperasi. Hadir sebagai narasumber antara lain Prof. Dr. Hj. Lilis Sulastri, M.M., Guru Besar Ilmu Manajemen FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung; Aceng Arif Qudsi, praktisi digital dari PT USSI Solusi Bisnis Komunitas; serta perwakilan koperasi seperti Primkoppol Cikeruh Sumedang dan KBMT Itqan yang berbagi pengalaman mengenai implementasi aplikasi IBS Core untuk pengelolaan koperasi berbasis digital.
Dalam sambutannya, Dr. H. Supriadi, S.H., M.H., Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Dinas KUK Jawa Barat, menegaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang digitalisasi koperasi, merumuskan strategi sinergi antar pemangku kepentingan, serta menggali model praktik terbaik yang dapat direplikasi di berbagai daerah.

Diskusi mengerucut pada empat isu strategis: peningkatan kapasitas SDM koperasi agar melek teknologi, penguatan kolaborasi antara koperasi dengan startup, marketplace, dan perbankan; kesiapan infrastruktur digital; serta penerapan tata kelola koperasi yang transparan dan adaptif.
Menurut Prof. Lilis Sulastri, MM. koperasi harus mampu menempatkan digitalisasi sebagai bagian dari gerakan sosial, bukan sekadar transformasi teknologi.
“Koperasi sejak awal berdiri bukan hanya lembaga ekonomi, tetapi gerakan sosial yang lahir dari nilai gotong royong dan kebersamaan. Di era global yang berubah cepat, digitalisasi adalah keniscayaan agar koperasi tetap relevan dan berdaya saing,” ujarnya.
Sementara itu, Aceng Arif Qudsi menambahkan bahwa digitalisasi membuka peluang besar bagi koperasi untuk lebih transparan, akuntabel, dan terhubung dengan pasar yang lebih luas.
“Digitalisasi memperluas akses pasar hingga ke e-commerce global, serta membuka kolaborasi baru antara koperasi dengan dunia usaha dan perguruan tinggi,” jelasnya.
Dari hasil diskusi, terumuskan tiga rekomendasi utama:
- Peningkatan kapasitas SDM koperasi melalui literasi digital dan keuangan yang berkelanjutan.
- Penguatan jejaring kolaborasi lintas sektor antara koperasi, pemerintah, akademisi, dan pelaku bisnis digital.
- Digitalisasi beretika dan berakar nilai, yang menjaga prinsip dasar koperasi: demokrasi ekonomi, gotong royong, dan kesejahteraan anggota.
FGD ini menjadi tonggak penting bagi Jawa Barat dalam mendorong koperasi naik kelas, mulai dari sistem konvensional menuju koperasi digital yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.





Leave a Reply