Persoalan Banjir di Jabar Tak Kunjung Tuntas, Zulkifly Chaniago: Butuh Inovasi dan Kolaborasi Lintas Sektoral Untuk Mengatasinya
Terasjabar.co – Persoalan banjir menjadi masalah yang tak kunjung usai ditangani dan dapat berakibat rusaknya jalan-jalan yang ada. Oleh karena itu, persoalan banjir di Jabar menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh banyak pihak.
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Zulkifly Chaniago, BE. menjelaskan, persoalan banjir dan air menjadi lintas sektor atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Akan tetapi, kerap kali orang hanya menimpakan persoalan tersebut kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (DPSDA).
“Saya kira butuh Inovasi dan kolaborasi bukan hanya tupoksi DPSDA saja, kalau dalam bahasa Pak Gubernur Jabar Juara dengan Inovasi dan kolaborasi,” jelasnya, Selasa (16/3/2021).
Kendati begitu, pada tataran implementasinya sering kali menemui kendala untuk mewujudkan berkolaborasi dan menyinkronkan antara program dinas satu dengan yang lainnya. Misalkan, kolaborasi dan sinkronisasi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim).
“Kedua dinas tersebut erat kaitannya dengan daya tampung drainase yang ada di jalan-jalan. Jadi orang kerap kali menyampaikan bahwa drainase itu seolah-olah akan menampung semua curah air,” ujarnya.
Pada kenyataannya, drainase yang dibangun hanya memiliki lebar 80 cm sehingga, tidak akan kuat menampung curah air yang besar dan akhirnya meluap. Menurutnya, perlu kajian sedemikian rupa atau rekayasa jalan air.
“Jadilah akhirnya dalam bahasa saya sungainya menjadi bagus karena di aspal semua karena airnya lari ke jalan,” tambahnya.
Dengan demikian, ketika curah hujan tinggi dan air akan menuju tempat yang lebih rendah diperlukan perhitungan jalur yang memadai atau dapat menampung volume air. Jika tidak disediakan maka, jalan beraspal akan menjadi sungai.
Leave a Reply