Jurus Dedi Mulyadi Kurangi Angka Kejahatan Jalanan di Jawa Barat
Terasjabar.co – Meninggalnya seorang guru SMPN 2 Bungursari Purwakarta bernama Enok Suhaeni (54) karena di jambret, membuat Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Nomor Urut 4 Dedi Mulyadi merasa prihatin.
Dedi Mulyadi pun memiliki gagasan untuk mengurangi angka kejahatan yang terjadi di berbagai wilayah di Jawa Barat. Gagasan mengurangi angka kejahatan itu dikatakan Dedi setelah mengunjungi rumah keluarga korban penjambretan yang meninggal dunia.
Dedi menyebut penyebab terjadinya kejahatan ialah menumpuknya jumlah penduduk di satu wilayah tertentu.
Hal itu berefek pada jumlah pekerjaan yang tersedia bagi masyarakat di wilayah tersebut.
“Jumlah penduduk yang terlalu banyak di satu pemukiman yang juga bertumpuk, menjadi pemicu tumbuhnya kriminalitas,” katanya di hadapan keluarga korban penjambretan, di Kampung Bojong, Kelurahan Nagri Kidul, Purwakarta Rabu (28/3/2018).
Agar bisa mengidentifikasi pelaku kejahatan sejak dini, Dedi berencana melakukan operasi sensus penduduk secara bertahap.
Aparat setempat harus berperan aktif mengetahui identitas hingga rekam jejak warganya. Hal itu pun diharapkan bisa mengurangi angka kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku.
“Harus segera dibuat operasi sensus penduduk atau pendataan penduduk. Hal itu harus sering dilakukan ke warga, dan kemudian setiap RT RW harus bisa memastikan profesi setiap warganya apa,” kata Dedi.
Kebijakannya itu pun, kata Dedi harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak hanya dilakukan oleh RT RW, pemerintah daerah hingga pemerintah provinsi pun harus turut terlibat mengetahui warganya yang ada di wilayahnya.
Pihak kepolisian nantinya akan terbantu untuk mengidentifikasi pelaku, jika terjadi kejahatan jalanan.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat pun menjadi gagasannya untuk mengurangi angka kejahatan jalanan.
“Lalu, peningkatan kesejahteraan publik. Karena jika kesejahteraan masyarakat terjamin, maka angka kejahatan pun akan menurun,” sebut Dedi.
Selain itu, ia mengharapkan adanya peningkatan keamanan dengan cara berpatroli sepanjang hari pun perlu dilakukan.
Termasuk pemasangan CCTV di berbagai wilayah di Jawa Barat, khusunya di tempat yang menjadi titik rawan kejahatan.
Setelah adanya CCTV di banyak daerah, semua pihak pemerintah serta Kepolisian harus terintegrasi. Bermaksud agar semuanya bisa mengetahui kejadian yang terjadi dengan seluruh perangkat teknologi digital.
“Pamasangan CCTV di seluruh wilayah strategis dan objek vital untuk bisa memonitor kejadian kejadian yang terjadi, termasuk kejahatan,” ucapnya.
Pasangan Deddy Mizwar itu mengatakan bahwa sinergitas antar masyarakat, pemerintah dan aparat keamanan diharapkan bisa terjalin untuk menurunkan angka kejahatan. (*)
Leave a Reply