Soroti Ekonomi di Masa COVID-19, Dadang-Sahrul Janjikan Rp 60 Juta Modal Usaha per RW

Terasjabar.co – Pasangan calon bupati dan wakil Bupati Bandung nomor 3, Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan memiliki tiga langkah untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Satu yang dijanjikan pasangan ini, yakni akan mengucurkan Rp 60 Juta modal usaha di tingkat rukun warga (RW).

“Pandemi Covid-19 merupakan suatu virus yang mendunia, di kondisi saat ini ada tiga langkah yang harus kami lakukan, adalah pencegahan, rehabilitasi, dan pemberdayaan,” kata Dadang mengawali debat publik Pilkada Kabupaten Bandung di salah satu hotel, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (28/11/2020).

Dadang menambahkan ada tiga langkah strategi dalam memulihkan ekonomi, yakni sektor pariwisata, pertanian dan industri kreatif. Selain itu, ia pun menjanjikan akan memberikan modal usaha per RW sebesar Rp 60 juta.

“Dalam rangka pemulihan ekonomi kita memiliki 3 langkah strategi, yakni memperbaiki industri pariwisata, pertanian dan idustri kreatif. Pasangan Bedas punya langkah dan strategi untuk memberikan modal usaha per RW sebesar 60 juta,” kata Dadang yang maju menggunakan perahu partai PKB.

Ia cukup prihatin dengan peningkatan status waspada penularan Covid-19 di Kabupaten Bandung. Di mana, saat ini statusnya telah naik menjadi zona merah.

Hal itu, kata Dadang, disebabkan masih minimnya sosialisasi dan kurang patuhnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, banyak permasalahan di antaranya, masalah sosialisasi dan masih carut marutnya pembagian bantuan sosial dari kabupaten, provinsi dan nasional.

“Jadi saya kira bahwa pelayanan di Kabupaten Bandung belum begitu maksimal, kita lihat pembagian itu di tiga sektor, dari pusat melalui BPNT, dari propinsi jabar 20 ribu kk untuk Kabupaten Bandung, tapi kita dorong untuk mendapatkan bantuan dan berhasil sampai 136 ribu kk,” ujarnya.

“Saya pikir langkah-langkah ini harus disikapi untuk terus mengedukasi masyarakat untuk menerapkan 3M. Walau bagaiamanapun masyarakat itu harus makan, sehingga kita harus memikirkan apa, termasuk intervensi bantuan agar meningkatkan ekonomi masyarakat. Harus ada kerja sama dengan semua stakeholder, termasuk dari Dinsos,” paparnya.

Sahrul memberikan sinyal optimis kepada masyarakat agar menyikapi kondisi ini untuk menjadi lebih baik.

“Pertama kalinya dalam sejarah kita melihat pemandangan yang menyedihkan orang sehat jadi sakit, jalanan kosong, sekolah , pasar tutup semua dan tentu ini merupakan satu masalah yang banyak saudara saudara kita terpisah dari pekerjaannya. Allah berfirman maka sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Jadi kita tidak akan meninggalkan saudara saudara kita yang kesulitan dan tentu ini jadi kehormatan sebagai masyrakat yang ingin melakukan prinsip silih asah, silih asih, silih asuh,” singkatnya menutup debat

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *