Usai PSBM, Pemkot Cimahi Bakal Terapkan Mini Lockdown

Terasjabar.co – Dinas Kesehatan Kota Cimahi mempertimbangkan untuk menerapkan mini lockdown seperti yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar daerah yang kasus COVID-19 masih tinggi agar melakukan intervensi berbasis lokal dengan menerapkan mini lockdown. Mini lockdown mulai diterapkan di tingkat RT, RW, dan perkantoran. Pola tersebut dianggap efektif untuk menekan penularan COVID-19.

“Seperti arahan Presiden saja pendekatannya. Kalau memang disinyalir ada penularan maka kita akan terapkan mini lockdown,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini, Rabu (30/9/2020).

Mini lockdown bakal diterapkan manakala ada penularan di lingkungan perkantoran atau lingkungan tempat tinggal masyarakat. Maka tempat tersebut akan ditutup kegiatannya untuk mencegah penularan lanjutan COVID-19.

“Selama penerapan mini lockdown kami juga melakukan kajian epidemiologi untuk memastikan asal virus tersebut. Tapi kalau dalam tiga hari kasusnya sudah tidak ada, ya mini lockdown dicabut,” tuturnya.

Mini lockdown sendiri sebetulnya sudah diterapkan oleh Pemerintah Kota Cimahi sejak beberapa bulan silam namun dengan istilah yang berbeda, yakni Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

“Sebetulnya sudah sempat diterapkan, namanya PSBM termasuk di dua minggu lalu. Pekan pertama terlihat ada penurunan jumlah kasus COVID-19, yang diikuti dengan tingkat kesembuhan yang tinggi. Tapi seminggu lalu memang ada peningkatan kasus lagi,” bebernya.

Tercatat hingga saat ini sudah ada 324 orang warga Kota Cimahi yang positif terpapar COVID-19. Rinciannya, sebanyak 254 orang sudah dinyatakan sembuh, 8 orang meninggal dunia, dan 62 orang masih terkonfirmasi positif.

Penyebab meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Kota Cimahi lantaran aktivitas masyarakat yang sering bepergian ke luar daerah termasuk ke daerah-daerah yang masuk kategori zona merah.

“Perkembangannya tetap naik karena masyarakat dari luar daerah masuk bawa penyakit. Itu yang sulit diantisipasi. Jadi kita minta jangan dulu bepergian ke luar daerah,” tandasnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × 5 =