Refleksi Armuzna Dalam Konteks Predikat Haji Mabrur
Oleh:
Mahmud Yusup
(Petugas Haji Daerah KJT 17 Kabupaten Bandung)
Terasjabar.co – Haji Mabrur merupakan harapan dan cita-cita orang yang melaksanakan Ibadah haji, walaupun predikat tersebut tentunya tidak ada yang bisa mengetahui secara pasti selain Alloh SWT, Bagamana tidak menjadi harapan karena haji Mabrur balasannya adalah Surganya Alloh SWT.
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّة
Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji Mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari)
Walaupun tidak ada yang tahu pasti kemabruran seseorang namun ada beberapa gambaran lahiriah yang dilukiskan oleh Rosululloh SAW dalam beberapa Hadisnya. Di antara ciri atau gambaran orang yang memiliki predikat Mabrur tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, memiliki kepedulian sosial/dermawan dan cinta kedamaian. Hal ini sesuai dengan Sabda Rosululloh SAW:
قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya: “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’” (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya)
Kedua, memiliki tutur kata yang baik. Hal ini sejalan dengan Sabda Rosululloh SAW:
سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Artinya: “Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ Al-Hakim berkata bahwa hadis ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”
Semoga predikat Haji Mabrur menyertai dan membersamai kita semua. Aamiin yaa robb.
Demikian, Semoga bermanfaat.
Makkah, 22 Juli 2024
Leave a Reply