Upaya Ridwan Kamil Tekan Tingginya Kasus Kekerasan Anak-Perempuan di Jabar
Terasjabar.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di wilayahnya. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu memastikan ada sejumlah upaya yang dilakukan pemerintahannya untuk menekan tingginya kasus tersebut.
Kepada wartawan, Kang Emil mengatakan catatan kasus kekerasan anak dan perempuan di Jabar jadi perhatiannya. Meski kasus itu terjadi hampir di semua daerah di Indonesia, namun ia mengaku bakal memperkuat edukasi masyarakat, terutama melalui program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) yang digagasnya sejak lama.
“Iya itu jadi perhatian, nggak hanya di Jabar ya hampir di seluruh wilayah Indonesia juga. Jadi kita akan lakukan penguatan-penguatan, edukasi termasuk sekolah perempuan itu,” kata Kang Emil, Rabu (15/2/2023).
Sekoper Cinta pun nantinya berfungsi untuk menguatkan keharmonisan dalam rumah tangga. Selain itu, program tersebut juga menyediakan hotline, termasuk edukasi untuk kalangan perempuan, yang harapannya bisa menekan kasus kekerasan di Jabar.
“Salah satu tujuannya kan untuk menguatkan keharmonisan rumah tangga juga, sedangkan ini sudah ada 50 ribuan alumninya (sekoper cinta). Kemudian hotline juga kita tingkatkan, plus edukasi juga,” pungkasnya.
Dikutip detikJabar dalam data yang disuguhkan di laman Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA), Jawa Barat selalu menempati urutan 5 besar tingginya kasus itu. Pada 2020 tercatat ada 1.186 kasus, 2021 ada 1.766 kasus dan 2022 ada 2.001 kasus.
Pada 2020, kasus kekerasan tersebut menimpa 337 korban laki-laki dan 1.015 korban perempuan. Paling banyak, kasus didominasi oleh 302 kasus kekerasan psikis, 319 kasus kekerasan fisik dan 547 kasus kekerasan seksual.
Kemudian pada 2021, kasus tersebut menimpa 372 korban laki-laki dan 1.566 korban perempuan. Paling banyak, kasus didominasi oleh 483 kasus kekerasan fisik, 511 kasus kekerasan psikis dan 714 kasus kekerasan seksual.
Sementara di tahun 2022, kasus tersebut menimpa 314 korban laki-laki dan 1.819 korban perempuan. Paling banyak, kasus didominasi oleh 842 kasus kasus kekerasan seksual, 649 kasus kekerasan psikis dan 540 kasus kekerasan fisik.
Adapun wilayah paling tinggi pada 2020 yaitu Kota Bandung yang mencatatkan kasus kekerasan anak dan perempuan hingga 230 kasus. Disusul 4 wilayah lain dengan kasus kekerasan paling tinggi yaitu Kota Bekasi dengan 149 kasus, Kabupaten Sukabumi 126 kasus, Kab Bandung 82 kasus dan Kota Depok 74 kasus.
Begitu juga pada 2021, Kota Bandung masih menempati urutan pertama dengan 268 kasus. Disusul Kabupaten Bekasi dengan 203 kasus, Kabupaten Sukabumi 167 kasus, Kabupaten Bandung 145 kasus dan Kota Depok 141 kasus.
Sementara pada 2022, Kota Bandung kembali menempati urutan pertama kasus kekerasan anak dan perempuan dengan 423 kasus. Disusul Kabupaten Bekasi 176 kasus, Kabupaten Bandung 169 kasus, Kota Depok 150 kasus dan Kabupaten Sukabumi 139 kasus.
Leave a Reply