Sekretaris Komisi IV DPRD Jabar Sebut Bantuan Rutilahu di Jabar Bertambah Jadi 11.200 Unit di 2023

Terasjabar.co – Masyarakat Jawa Barat masih banyak yang tempat tinggalnya atau rumahnya tidak layak huni. Sejauh ini pemerintah melalui legislatif terus melakukan dorongan agar pemerintah eksekutif bisa mengalokasikan anggarannya untuk lebih besar di perbaikan rumah tak layak huni (rutilahu).

Sekretaris Komisi IV DPRD Jabar, Buky Wibawa Karya Guna menyampaikan bahwa pihaknya selalu berfokus kepada rutilahu. Dia juga menyebut pada 2023 Pemprov Jabar telah menambah jumlah rutilahu yang perlu mendapat bantuan.

“Saya mendapat informasi Pemprov Jabar telah menambah sebanyak 1200 unit untuk rutilahu yang perlu dibantu, sehingga jumlah di 2023 sebanyak 11.200 unit se-Jabar,” katanya, Rabu (21/12/2022).

Meskipun adanya tambahan 1200 unit sehingga menjadi 11.200 unit se-Jabar, Buky pun mengaku jumlah itu masih jauh dan belum memadai.

Tetapi, dia pun tetap bersyukur dan akan terus berusaha semaksimal mungkin, sekaligus memahami keuangan pemerintah masih belum pulih.

Buky yang merupakan anggota DPRD Jabar dari Dapil 1, yakni Kota Bandung dan Kota Cimahi, menyebut khusus di Kota Bandung pada 2023 ada kenaikan jumlah rutilahu yang mendapat bantuan sebanyak 510 unit dari sebelumnya hanya 150 unit.

“Informasi dari dinas terkait sih sebesar itu. Memang jika berkaca pada kebutuhan masih sangatlah jauh, karena kebutuhan di Kota Bandung sebesar 10 ribu unit rutilahu yang perlu mendapat bantuan, sedangkan Pemkot Bandung baru bisa mengalokasikan sebanyak 900 unit,” ujarnya

Buky juga mengaku dirinya sering turun melihat langsung ke pemukiman padat penduduk hingga ke lorong-lorong sempit, bahkan karena sempit sekali sampai tak ada sinar matahari yang masuk dan mengakibatkan penyakit, semisal TBC berkembang dan menular.

“Jika persoalan ini tak segera ditangani, ya saya khawatir berbagai penyakit, salahsatunya TBC akan berkembang, sehingga pemerintah harus segera perbaiki sisi lingkungan masyarakatnya, seperti melalui rutilahu ini,” katanya.

Adapun jumlah nominal untuk rutilahu di 2023, Buky berharap berada di angka 25 juta per unit. Dia pun meminta kepada masyarakat atau penerima bantuan rutilahu agar berfokus pada perbaikan bila menerima bantuan bukan justru membangun dari nol kembali.

“Masyarakat sering berpikir membangun rumah dan bukan justru memperbaiki apa-apa yang rusak atau tak layaknya. Inilah yang menjadi permasalahan antara anggaran pemerintah dengan harapan masyarakat menjadi berbeda,” ujarnya.

Terakhir, Buky menegaskan bahwa rumah merupakan kebutuhan paling mendasar di samping sandang dan pangan. Ketika rumah terasa nyaman dan enak, maka orang yang mengisinya pun bakal lebih produktif, begitu pun sebaliknya.

“Jika rumahnya tak layak, maka bukan saja tak membuat penghuninya produktif melainkan banyak penyakit bisa datang, semisal TBC sampai stunting. Saya juga berharap di akhir masa jabatan Kang Emil ini mampu merealisasikan janji kampanyenya yang ada di RPJMD, serta gubernur dan jajarannya bisa lebih mengefisiensikan anggaran untuk program yang dianggap lebih penting,” ucapnya

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 + fourteen =