DPRD Jabar Usulkan Penambahan Anggaran Petani Milenial
Terasjabar.co – DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Pememerintah Provinsi Jawa Barat agar terus mengembangkan program Petani Milenial secara berkelanjutan. Ia pun meminta Pemprov Jabar terus meningkatkan promosi Gerai Petani Milenial agar keberadaan program ini bisa tetap eksis.
Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira, mengatakan pihaknya terus mendukung program-program yang positif yang menumbuhkembangkan perekonomian Jawa Barat.
Pihaknya pun sedang mencoba membangun satu generasi yang memang siap untuk menciptakan kemandirian, terutama dalam ketahanan pangan, sehingga Jabar tidak akan kekurangan petani.
“Saya berharap memang Petani Milenial terus dikembangkan programnya dan kami DPRD Jawa Barat terus mendukung agar peningkatan anggaran agar program Petani Milenial ini nanti terus berkembang tidak hanya di skala ribuan, tapi bisa ratusan ribu orang bisa terlibat dengan menciptakan platform digital yang bisa menjangkau siapapun yang ingin menjadi petani yang sukses,” kata Yunandar di Bandung, Jumat (9/12/2022).
Ia pun mendukung produk-produk program Petani Milenial yang mulai dipasarkan lewat Gerai Petani Milenial di Cihampelas Walk (Ciwalk), Stasiun Kereta Api, dan Botani Square Bogor.
“Promosi bisa dengan gimmick misalnya, dengan membuat undian atau games Gerai Petani Milenial sehingga anak muda yang lewat bisa tertarik ke sini dan berbelanja,” katanya.
Promisi, kata Yunandar, bisa juga dilakukan dengan menggelar perlombaan berisi unggahan produk di Gerai Petani Milenial di media sosial seperti Instagram.
“Sehingga itu akan membantu sekali, saya kira ini langkah awal ya. Saya juga berharap Kadis Indag Jabar ada evaluasi yang terus menerus terhadap Gerai Petani Milenial ini agar ada perubahan dan tidak jadi hanya semusim saja, namun bisa berlanjut,” kata dia.
Dia berharap Program Petani Milenial bisa terus dikembangkan oleh Pemprov Jawa Barat. Sehingga, kata Yunandar, DPRD Jawa Barat mendorong adanya peningkatan tambahan anggaran untuk Program Petani Milenial di tahun 2023 agar cakupannya bisa menjangkau hingga ratusan ribu orang.
Produk-produk program Petani Milenial yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai dipasarkan lewat Gerai Petani Milenial di pusat perbelanjaan Kota Bandung, yakni di Cihampelas Walk (Ciwalk).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, mengatakan selain di Ciwalk, gerai serupa dibuka di Stasiun Kereta Api dan Botani Square Bogor.
Produk-produk Petani Milenial ini, katanya, akhirnya bisa dijual langsung kepada konsumen, selain kepada distributor atau offtaker.
“Gerai ini ada tiga, yang pertama adalah di Mall ini, kemudian yang kedua adalah di staiun kereta api, yang ketiga ada di Bogor di Botani Square. Kita memilih lokasi-lokasi yang sangat strategis yaitu yang bisa langsung dilihat oleh para calon pembeli atau konsumen,” kata Iendra di Ciwalk Bandung, Jumat (9/12/2022).
Petani Milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Program ini diinisiasi sejak 2019 oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Iendra mengatakan kehadiran Gerai Petani Milenial adalah hasil kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pembeli.
Produk-produk yang dijual di antaranya sari buah, madu, olahan daging, kopi, olahan ikan, dan produk olahan lainnya.
Produk Petani Milenial yang ditampilkan di gerai tersebut telah dikurasi oleh organisasi perangkat daerah terkait dibantu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
“Karena tidak semua produknya bisa masuk ke sini karena sudah melalui hasil kurasi bahkan yang mengkurasinya itu kami dibantu atau mengundang dari Aprindo,” kata dia.
Dengan hadirnya produk dari Petani Milenial di gerai tersebut, kata Iendra, menunjukkan bahwa produk mereka sudah bisa dipasarkan dan bersaingan dengan produk dari pengusaha lainnya.
Plh Sekda Jabar, Dewi Sartika, mengatakan pembukaan tiga gerai ini menunjukkan keseriusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap program yang diluncurkan 2019 sampai sekarang.
Semuanya dilakukan bertahap dan kini sudah ada di tahap produksi yang dikurasi agar produk-produknya sudah mudah untuk diakses pembeli.
“Kemudian yang pasti kita ingin terus berkelanjutan dan kita akan melakukan pembinaan-pembinaan secara terus-menerus sebagaimana disampaikan oleh DPRD. Memang salah satu promosinya yang harus kita lakukan,” katanya.
Leave a Reply