Partai Demokrat Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Terasjabar.co – Partai Demokrat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan meminta pemerintah membatalkan kebijakan tersebut.
Partai Demokrat juga menyayangkan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Partai ini menilai pemerintah masih belum optimal untuk melakukan upaya penghematan BBM.
“Tidak ada upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan,” tegas Jurubicara DPP Partai Demokat, Herzaky Mahendra Putra dalam keteranganya, Selasa (6/9/2022).
Lebih dari itu kata Herzaky, kenaikan harga BBM tersebut berdampak pada kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok. Sehingga dapat membuat kehidupan masyarakat jauh lebih sulit. Untuk itu, pihaknya menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.
Selain itu, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini juga menyesalkan sikap pemerintah yang menaikkan harga BBM di saat minyak dunia sedang turun. Padahal, pemerintah selalu menggambar-gemborkan bahwa harga minyak disesuaikan ke mekanisme pasar.
“Ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. Lalu, uangnya sekarang ke mana?” tegas Herzaky.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu pekan lalu (3/9/2022). Harga BBM jenis pertalite yang awalnya Rp 7.650 per liter kini menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, untuk harga BBM jenis Solar subsidi yang awalnya Rp 5.150 kini menjadi Rp 6.800 per liter. Tak hanya BBM bersubsidi BBM nonsubsidi juga mengalami penyesuaian harga. Pertamax nonsubsidi awalnya Rp 12.500 per liter kini menjadi Rp 14.500 per liter.
Leave a Reply