62 Hewan Ternak di Jabar Positif Penyakit Mulut dan Kuku
Terasjabar.co – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mulai bergerak untuk menangani munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di beberapa daerah.
Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana mengatakan setelah adanya laporan dan temuan dari Dinas Peternakan Jawa Timur tentang kasus PMK, Pemprov Jabar langsung berkoordinasi dengan Kabupaten dan kota untuk mewaspadai kemunculan PMK.
“Jawa Timur itu melaporkan 5 Mei, dari informasi tersebut, besoknya kami langsung koordinasi dengan daerah agar meningkatkan kewaspadaan. Karena ada laporan dari Garut bahwa ada terduga kasus PMK di sana,” kata Arifin dalam keterangan resminya, Rabu (11/5/2022).
Arifin mengatakan DKPP Jabar bersama Tim Balai Veteriner Subang telah mengambil sampel dari hewan ternak yang diduga PMK di Garut. Tak hanya di Garut, sampel lainnya juga diambil dari Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
“Sejumlah sampel terkonfirmasi 100 persen positif PMK,” kata Arifin.
Lebih lanjut, Arifin menerangkan total hewan ternak yang positif PMK di Leles, Garut mencapai puluhan ekor. “Di Garut sebanyak 25 ekor sapi potong, tiga ekor sapi perah dan lima ekor domba,” kata Arifin.
Bentuk Tim Khusus Tangani PMK
Kemudian, lanjut dia, di Tasikmalaya dari 18 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK. Di Kota Banjar sebanyak 11 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK.
“Sebelum ada temuan positif, pada 7 Mei kami sudah membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK,” ucap Arifin.
DKPP Jabar juga menerbitkan surat edaran agar daerah mewaspadai PMK. DKPP juga telah menggelar rapat koordinasi dan inspeksi ke sejumlah pasar, seperti Pasar Hewan Tanjung Sari di Sumedang, dan Pasar Manonjaya di Tasikmalaya.
Arifin juga menegaskan pihaknya sudah menyiapkan strategi dan rencana penutupan jalur distribusi ternak dan pasar ternak. Kemudian penutupan pemasukan media pembawa dan melalukan pengawasan lalu lintas ternak terutama di dua check poin Losari dan Banjar.
“Dari 1 April hingga 10 Mei ada 5.025 sapi potong, 294 domba, 578 kambing, dan 11 kerbau masuk lewat dua check point itu (Losari dan Banjar) berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali,” kata Arifin.
Selain menutup jalur distribusi hewan ternak, DKPP Jabar juga menyiapkan strategi biosecurity dan dekontaminasi. Surat edaran dari Gubernur Jabar untuk kepala daerah juga tengah disusun. Rapat koordinasi bersama kepala daerah di Jabar rencananya digelar dalam waktu dekat.
Pingback: Jelang Idul Adha, Achdar Sudrajat Minta Pemprov Bergerak Cepat Tangani Temuan PMK Ternak | Teras Jabar
Pingback: Jelang Idul Adha, Achdar Sudrajat Minta Pemprov Jabar Bergerak Cepat Tangani Temuan PMK Ternak | Teras Jabar