Pengangguran Lulusan SMK Tinggi, Disnaker Jabar Optimalkan Balai Pelatihan Kerja
Terasjabar.co – Lulusan SMK yang diyakini berpeluang besar mendapatkan pekerjaan langsung ternyata terpatahkan dengan jumlah pengangguran terbuka di Jawa Barat 2018 ini. Dari 1,86 juta pengangguran di Jabar, 13 persennya merupakan lulusan SMK.
Maka dari itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar untuk mengoptimalisasikan Balai Pelatihan Kerja (BLK) guna memantapkan lulusan SMK untuk siap kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Ferry Sofwan Arif menuturkan, tingginya jumlah pengangguran asal SMK disebabkan, SDM guru, fasilitas maupun sarana praktikum yang tidak merata di SMK di Jabar saat ini. SMK swasta lebih banyak ketimbang SMK negeri yang jumlahnya berbanding jauh, SMK swasta 90 persen, SMK negeri 10 persen.
“Kami diskusi dengan dinas pendidikan, ada 3. 000 SMK di Jabar, 90 persen swasta 10 persen negeri. Lihat angkanya adalah 90 persen itu swasta, pertama fasilitasnya, bangunan sekolah, ruang praktikum, soal gurunya. Untuk itu menjadi PR dasi sisi tenaga kerja,” ujar dia, Minggu (11/11/2018).
Dengan demikian, kata dia, pihaknya mengoptimalisasikan fungsi BLK kompetensi di Jabar. Di antaranya di Kabupaten Bekasi dan 19 BLK di kota dan Kabupaten di Jabar. Selain itu ditambah pelatihan yang digelar oleh LPK swasta yang diharapkan dimanfaatkan juga oleh masyarakat.
Para lulusan tersebut bisa daftar langsung ke BLK milik pemerintah atau ke LPK swasta. Di sana mereka diberikan pembekalan agar mampu masuk kerja sesuai dengan kurikukum BLK. Biasanya dalam waktu 240 jam atau 30 hari.
“Jadi ini PR kita karena di satu sisi masyarakat lihat siap kerja, tapi di sisi lain persaingan dunia kerja belum cukup mampu, makanya ada pelatihan,” ujar dia.
Setelah pelatihan, kata dia ditindak lanjuti dengan sertifikasi kompetensi. Peserta pembekalan BLK akan menjalankan seleksi lagi.
“Dari situ kemudian, yang lain sma/smk yang tidak mau kerja formal kami latih sisi keterampilan untuk sisi lain bisa memanfaatkan BLK mandiri. Jenis pelatihan bisa las selama 5 hari bukan 30 hari, buat las keliling atau las di kampung,” ucap dia.
Pelatihan tersebut, tambah dia bisa dijalankan oleh berbagai lulusan manalun agar bisa memperoleh keterampilan guna menghasilkan uang.
Leave a Reply