Deputi: ASN Jabar Dituntut Tingkatkan Kompetensi
Terasjabar.co – Deputi Kajian Kebijakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufik mengatakan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Barat dituntut untuk meningkatkan kompetensinya.
“Meningkatkan kompetensi dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun perilakunya untuk menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0,” kata Muhammad Taufik pada lokakarya “Reformasi Birokrasi di Jawa Barat dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0” yang digelar Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I (PKP2A I) LAN di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (31/10/2018).
Dia mengatakan sektor publik atau pemerintahan merupakan salah satu unsur penting bagi Indonesia untuk mendapatkan kemanfaatan dari berbagai peluang Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi secara massif.
Menurut dia, visi misi Juara Lahir Bathin melalui inovasi dan kolaborasi yang diusung Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum sangat identik dengan tujuan yang hendak dicapai di era Revolusi Industri 4.0.
Siapa pun pemimpinnya, kata dia, jajaran ASN, khususnya di lingkungan Pemprov Jawa Barat, harus patuh dengan visi dan misi yang diusung pemimpinnya.
“Jadi visi misi Jabar Juara Lahir Bathin menjadi tantangan bagi ASN di Jabar,” kata Taufik.
Dia mengatakan dengan visi yang sangat menantang dan sangat kontekstual sesuai dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 ini, ASN harus punya semangat inovatif dan mampu mengembangkan diri.
Oleh karena itu, katanya, untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di kalangan ASN, setiap ASN harus memiliki pola pikir melayani, bukan dilayani karena tanpa semangat melayani, tidak akan ada kreativitas dan inovasi.
Terlebih, masyarakat kini sudah mulai terbiasa dengan pelayanan yang serba praktis.
“Pelayanan pemerintah tidak boleh kalah. Demi pelayanan yang cepat, efisien, dan responsif, diperlukan ASN yang profesional, melek teknologi, dan punya semangat pelayanan yang tinggi,” katanya.
Ia menilai, ASN di lingkungan Pemprov Jawa Barat khususnya, masih harus bekerja keras untuk menjawab tantangan tersebut, terlebih, komposisi pegawai Pemprov Jawa Barat masih didominasi pegawai fungsional umum.
“Menurut saya masih harus kerja keras untuk mengembangkan diri. Dengan komposisi pegawai fungsional umum yang sangat banyak, tentunya perlu diarahkan untuk memiliki spesialisasi,” kata Taufik.
Selain itu, dia juga menyoroti pengembangan kompetensi ASN yang belum berjalan optimal, termasuk di Jawa Barat dan selama ini, pengembangan kompetensi ASN lebih banyak dilakukan untuk memenuhi syarat peraturan perundang-undangan, misalnya, untuk promosi jabatan.
“Padahal ASN harus mengikuti pendidikan dan latihan pimpinan atau untuk menjadi pegawai, harus mengikuti pra-jabatan. Tetapi, kesadaran bagaimana ASN mampu mengembangkan diri untuk menghasilkan kinerja tinggi dan gagasan inovatif masih lemah. Ini PR (pekerjaan rumah) bagi ASN dan pemerintah umumnya,” katanya.
Leave a Reply