Bahaya Mengintai Manusia Nokturnal

Terasjabar.co – Sebagian besar orang dalam hidupnya mungkin pernah merasa terbangun dengan tubuh lebih berat dan terasa nyeri setelah begadang semalaman. Nah menurut studi terbaru hal tersebut memang nyata bukan sekadar perasaan saja.

Dipublikasikan di jurnal Sleep Medicine, peneliti dari University of Warwick menemukan bahwa kurangnya tidur dapat meningkatkan risiko muncul nyeri. Hal ini diketahui setelah peneliti memeriksa data lebih dari 60 ribu orang di 10 negara selama empat setengah tahun.

Pemimpin studi Esther Afolalu mengatakan hasilnya orang yang mengalami insomnia atau kurang tidur berisiko dua kali mengalami nyeri kronis dan masalah fraktur panggul.

Mengapa hal ini terjadi kemungkinan karena kurangnya tidur membuat sistem imun tubuh tak berfungsi dengan baik. Bakteri, virus, serta zat asing dapat masuk ke tubuh menimbulkan reaksi inflamasi dan reaksi stres yang berkaitan dengan rasa nyeri.

“Tidur dan nyeri adalah dua masalah kesehatan besar yang ada pada masyarakat saat ini,” kata Esther seperti dikutip dari Reuters.

Secara umum, durasi tidur idealnya berkisar antara 6-8 jam dalam semalam. Lebih atau kurang dari yang disarankan, bisa memicu perubahan-perubahan di dalam tubuh.

Pada kehidupan seksual pria misalnya, berbagai penelitian menyebut kurang tidur bisa menurunkan kadar hormon testosteron. Dampaknya cukup luas, mulai dari kualitas sperma dan libido yang menurun hingga peningkatan risiko sindrom metabolik yang mematikan.

Oleh karena itu jangan pernah sepelekan kebutuhan tidur tubuh kamu ya! (ros)

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *